Menu

Pertamina Sebut Indonesia Masuk Dalam 7 Negara Penjual BBM yang Tidak Ramah Lingkungan

M. Iqbal 18 Nov 2020, 14:35
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Vice President Promotion and Marketing Communication Pertamina Dholly Arifun Dhalia mengatakan jika Indonesia menjadi salah satu dari tujuh negara di dunia yang masih menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan RON kurang dari 90, atau bisa disebut sebagai BBM yang tidak ramah lingkungan.

Adapun tujuh negara selain Indonesia yang masih menjual BBM tidak ramah lingkungan adalah Colombia, Mesir, Ukraina, Uzbekistan, Mongolia, dan Bangladesh.

"Masa iya kita setara dengan Bangladesh atau Colombia? Jadi sebenarnya ini adalah informasi yang menyedihkan," ujar Arifun dilansir dari Okezone.com, Rabu, 18 November 2020.

Kemudian, di antara 10 negara sekitar, Indonesia merupakan negara yang paling banyak menjual varian produk BBM. Padahal, Arifun memastikan jika di banyak negara tetangga, jumlah maksimum dari jenis BBM paling banyak hanya dua atau tiga jenis saja.

"Jadi kira-kira ke depannya kita itu memang harus melakukan perbaikan dari jumlah varian BBM yang akan dijual di Indonesia," kata dia.

Karena itu, Arifun mengakui bahwa wacana peniadaan Premium dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih baik, sebenarnya juga didukung oleh Pertamina. Apalagi, Arifun mengaku bahwa sempat ada citra yang kurang baik dari Premium itu sendiri di masa lampau.

"Kalau kita mundur dari sisi sejarah, kita tahu itu dulu ada Premium yang menggunakan timbal. Seolah-olah bahwa kita semua, atau kita Pertamina sebagai vendornya pemerintah, kok menjual produk yang meracuni bangsa sendiri?" ujar Arifin.

Maka itu, kata dia lagi, akhirnya Pertamina pun mengubah produk tersebut dengan BBM yang bukan timbal. Kemudian seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan lagi dalam hal produksi BBM di Pertamina, yang berhasil dilakukan melalui kilang Balongan.

Di mana, kilang Balongan itu adalah salah satu kilang yang dapat memproduksi BBM dengan Ron yang sangat tinggi, sehingga tidak perlu lagi ada peningkat octan number-nya. "Jadi pas keluar dari kilangnya itu sudah langsung tinggi oktan BBM-nya," tutupnya.