Menu

Tiga Bulan Tidak Bekerja karena Sakit, Ibu dan Kedua Anak ini Hanya Bisa Makan Dengan Kecap

Ryan Edi Saputra 26 Jan 2021, 23:21
Tiga Bulan Tidak Bekerja karena Sakit, Ibu dan Kedua Anak Ini Hanya Bisa Makan Dengan Kecap
Tiga Bulan Tidak Bekerja karena Sakit, Ibu dan Kedua Anak Ini Hanya Bisa Makan Dengan Kecap

RIAU24.COM - Selasa (26/1) siang, Rumah Yatim Cabang Riau menyalurkan bantuan untuk Sri Suryani (50) dan keluarga, berupa bahan pokok, santunan peduli sesama, serta bantuan pendidikan beasiswa dhuafa untuk kedua anaknya. Tim relawan menyampaikan bantuan di kediaman Ibu Suryani, Jalan Meranti, Gang Panduan No. 3A, RT.04/RW.04, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamtan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau.

Ibu Suryani satu-satunya tulang punggung keluarga setelah suaminya meninggal dunia tiga tahun silam. Sehari-harinya ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan upah Rp.700.000,- per bulannya, penghasilan yang ia kumpulkan harus ia gunakan memenuhi kebutuhan pokok serta kebutuhan pendidikan kedua anaknya.

Sejak satu setengah tahun lalu, Ibu Suryani menderita penyakit varises di kedua kakinya, menyebabkan ia tak bisa lagi bekerja. Pada awalnya, hanya sebelah kaki Ibu Suryani yang menderita varises, namun, tiga bulan kebelakang, penyakit ini menjalar ke kakinya yang lain, sejak saat itu ia tak mampu lagi bekerja karena tak kuat menahan rasa sakit yang ada di kedua kakinya. Ketika penyakitnya kambuh, kaki Ibu Suryani bisa panas, pegal, memerah, bahkan membengkak. Ibu Suryani pun tak sanggup membiayai pengobatan penyakit yang ia derita, selama ini ia hanya menggunakan pengobatan sederhana seperti mengoleskan bawang putih dan minyak zaitun di bagian kakinya.

"Karena sudah tidak bekerja lagi sejak sakit, keluarga ibu ini cukup kesulitan, hanya mengandalkan upah terakhirnya saja, sempat mereka hanya makan nasi dengan kecap saja karena keterbatasan", terang Rizky, salah satu relawan Rumah Yatim yang ikut bersilaturahmi ke kediaman Ibu Suryani.

Sementara ini, Evi Natalia, anak pertama Ibu Suryani kerap menggantikannya bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk membantu meringankan beban keluarga. Namun, Evi masih duduk di bangku kelas dua SMP, tenaga dan waktu yang ia punya terbatas dengan kegiatannya untuk menuntaskan pendidikan. Sedangkan adik Evi, Wulandari, kini masih duduk di bangku kelas enam SD.

"Evi dan Wulandari bercita-cita ingin menjadi guru dan dokter, cita-cita mereka ini lah yang membuat mereka tetap tabah dan semangat dalam menghadapi kesulitan yang menimpa keluarga mereka", lanjut Rizky.

Halaman: 12Lihat Semua