Menu

Nauzubillah, Ini Ciri Lisan Seorang Pendosa

Riko 27 Jan 2021, 15:39
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Lisan merupakan salah satu bentuk kenikmatan yang dikaruniakan oleh Allah kepada umat. Sebab dengan lisan, seseorang mampu berbicara dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Akan tetapi, ternyata masih banyak kaum muslimin yang tidak menyadari bahwa ada bahaya yang bisa ditimbulkannya diantaranya bisa menjerumuskannya ke dalam neraka saat berada di akhirat kelak.

 zxc1

Rasulullah SAW senantiasa mengingatkan kita untuk memelihara lidah. Selain itu, kita juga harus menghindari ciri lisan yang bisa mengakibatkan pelakunya menjadi pendosa. Lantas apa sajakah ciri lisan seorang pendosa tersebut, melansir dari Infoyunik berikut informasi selengkapnya.

1.  Gemar Berghibah

Ciri lisan seorang pendosa pertama adalah lisan yang gemar berghibah. Pada zaman sekarang ini berghibah menjadi hal yang kerap kali dilakukan baik ketika berkumpul, di televisi dan di tempat lainnya. Padahal, jelas-jelas perbuatan yang demikian ini dilarang dalam agama Islam. Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggibah (menggunjing) sebagian yang  lain. Sukakah salah seorang diantara kamu  memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Dari ayat di atas, dapat kita pahami bahwa ada peringatan keras kepada umat muslim agar tidak melakukan ghibah. Sebab perbuatan ini termasuk ke dalam golongan dosa besar dan tentu saja pelakunya akan mendapatkan kerugian berupa siksaan di akhirat kelak.

2. Suka Mengucapkan Sesuatu yang Berlebihan

Ciri lisan seorang pendosa yang kedua adalah mereka gemar membicarakan sesuatu secara berlebihan. Sejatinya sebagai kaum muslim kita harus mampu menjaga lisan dari katan yang tidak memiliki nilai dan bahkan berlebihan. Sebab apabila kita tetap melakukannya berarti kita sudah mengerjakan perbuatan yang sia-sia dan tidak ada manfaatnya.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan kalimat yang ia anggap biasa tetapi karenanya ia terjun ke neraka sejauh tujuh puluh tahun.”(HR. At-Tirmidzi).

Allah SWT berfirman, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali dari bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar,” (QS. An-Nisa’: 114).

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Saya mewanti-wanti kalian agar tidak berbicara secara berlebihan. Cukuplah bagi seseorang dari kalian untuk berbicara sebatas keperluannya saja.”

Lisan seorang pendosa lainnya adalah mereka yang senantiasa ceplas-ceplos dalam berkata tanpa memikirkan baik dan buruk apa yang diucapkannya tersebut.

Ibrahim At-Tini berkata, “Apabila seorang mukmin ingin berbicara, hendaklah ia mempertimbangkannya. Jika bermanfaat baginya, silahkan mengucapkannya. Namun jika tidak, hendaklah ia diam. Sedangkan lisan seorang pendosa selalu ceplas ceplos.”