Menu

Akhirnya, Elemen Radioaktif Einsteinium Berhasil Diuraikan

Devi 15 Feb 2021, 12:04
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM -  Para ilmuwan telah memperoleh wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang sifat fisik dan kimia dari unsur berat langka yang dinamai Albert Einstein, yang disebut 'einsteinium'.

Para peneliti yang bekerja di beberapa laboratorium di AS bekerja sama untuk mengungkap misteri Einsteinium, seperti yang diungkapkan dalam temuan baru. Dipimpin oleh ahli kimia Rebecca Abergel di Berkeley National Laboratory di California, tim ilmuwan kini telah mempublikasikan temuannya di jurnal Nature. Diyakini bahwa pemahaman baru tentang elemen berat Einsteinium dapat membantu ilmuwan mensintesis elemen baru dan bahkan lebih berat.

Penelitian ini penting karena memahami kimia unsur-unsur ini sangatlah sulit. Ini karena unsur-unsur berat yang muncul di ujung tabel periodik hanya dapat disintesis dalam jumlah yang sangat kecil dan memiliki waktu paruh yang pendek, jelas sebuah laporan oleh Physics World.

Dalam hal ini, einsteinium adalah logam yang memiliki nomor atom 99 dan berada dalam baris aktinida tabel periodik yang sama dengan uranium. Dalam penelitian mereka, tim Abergel meneliti isotop einsteinium-254, bentuk paling stabil dari unsur dengan waktu paruh 276 hari.

Analisis awal isotop, bagaimanapun, menemui beberapa kemunduran. Itu ditemukan terkontaminasi dengan kalifornium (elemen 98) membatasi studi kristalografi sinar-X yang direncanakan tim. Selain itu, sampel hilang karena peluruhan radioaktif selama penundaan yang disebabkan oleh penguncian yang disebabkan pandemi COVID-19.

Sebagai solusinya, Abergel dan rekannya mengikat atom einsteinium mereka ke kelompok molekul organik yang disebut ligan. Sampel kemudian ditempatkan dalam wadah khusus yang memungkinkan untuk menganalisis sampel menggunakan spektroskopi serapan sinar-X.

Dengan menggunakan penyiapan, tim Abergel menentukan jarak ikatan einsteinium. Jarak ikatan membantu kita dalam memahami bagaimana atom logam berikatan dengan molekul. Para ilmuwan juga membayangkan bagaimana kimia fisik einsteinium menyimpang dari tren yang terlihat di seluruh rangkaian aktinida.

Temuan ini akan menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang bagaimana aktinida dapat digunakan untuk tenaga nuklir atau untuk obat farmasi baru.