Menu

Puluhan Warga Sipil Tewas Dalam Serangan Brutal di Mozambik, Mayatnya Dipenggal dan Dibiarkan Tergeletak di Jalanan

Devi 29 Mar 2021, 08:30
Foto : DW
Foto : DW

Para penyerang menyerang Palma pada hari Rabu, dalam serangan yang tampaknya terkoordinasi dari beberapa arah. Human Rights Watch mengatakan para penyerang tanpa pandang bulu menembak warga sipil di rumah mereka dan di jalanan. Para saksi menggambarkan mayat di jalanan, beberapa di antaranya dipenggal.

Banyak penduduk lari ke hutan tropis lebat di sekitar kota untuk menghindari kekerasan, menurut laporan berita Mozambik. Tetapi beberapa ratus pekerja asing dari Afrika Selatan, Inggris dan Prancis berkumpul di hotel-hotel yang dengan cepat menjadi sasaran serangan pemberontak.

Diperkirakan 200 pekerja asing berada di Hotel Amarula. Pada hari Sabtu, sekelompok dari mereka dengan 17 kendaraan melaju bersama untuk mencoba mencapai pantai, di mana mereka berharap bisa diselamatkan, tetapi konvoi mereka diserang tembakan hebat, menurut laporan setempat.

"Pasukan pertahanan dan keamanan mencatat hilangnya tujuh nyawa dari sekelompok warga yang meninggalkan hotel Amarula dalam konvoi yang disergap oleh teroris," kata Saranga.

"Kami memahami bahwa banyak warga sipil melarikan diri dari ketidakamanan dan kekerasan," kata Laura Tomm-Bonde, dari Organisasi Internasional untuk Migrasi, pada Minggu pagi.

“Laporan awal menunjukkan bahwa penduduk sipil telah melarikan diri dari Palma ke segala arah, beberapa sampai ke Tanzania, sementara yang lain bergerak ke selatan di Cabo Delgado ke daerah-daerah seperti distrik Nangade, Mueda dan Pemba.”

Halaman: 123Lihat Semua