Menu

Sosok Samsudin, Pria yang Dedikasikan Hidupnya Untuk Sebar Pesan Pentingnya Jaga Hutan Bakau

Amerita 7 Apr 2021, 15:16
Reuters (semua gambar diambil dari Reuters)
Reuters (semua gambar diambil dari Reuters)

RIAU24.COM Reuters - Berlapis lumpur hingga setinggi lutut, sekelompok kecil anak muda Indonesia menanam anakan bakau di sepanjang hamparan garis pantai yang terbuka di sebelah Laut Jawa di bawah pengawasan pemerhati lingkungan setempat, Samsudin.
zxc1
Mantan guru sekolah, Samsudin (50) kini mengabdikan hidupnya untuk konservasi dan menggunakan seni pedalangan dan dongeng untuk menyebarkan pesannya kepada kaum muda tentang pentingnya melindungi hutan bakau di daerah yang mengalami erosi pantai.

“Agar tidak terjadi pasang surut, kami menanam bakau, hutan untuk hewan, dan oksigen agar kami dapat hidup. Saya merangkai semuanya ke dalam cerita saya,” kata Samsudin.

Dilansir dari Reuters, Indonesia adalah rumah bagi lebih dari seperlima hutan bakau dunia, yang secara alami membantu mencegah air pasang tinggi. 

Namun selama bertahun-tahun, masyarakat pesisir telah menebang pohon untuk membuka jalan bagi tambak ikan dan udang serta sawah. 

Samsudin mengajar anak-anak setempat yang berusia 11 hingga 15 tahun tiga kali seminggu tentang cara menjaga lingkungan, terkadang menggambarkannya dengan boneka monyet dan orangutan.

Meskipun upayanya difokuskan secara lokal, masalah ini telah menjadi perhatian nasional dan Indonesia baru-baru ini memulai salah satu kampanye terbesar di dunia untuk memulihkan hutan bakau, menargetkan 370.660 hektar setiap tahun di sembilan provinsi hingga tahun 2024.
zxc2

Indonesia, negara kepulauan dengan ribuan pulau, memiliki sekitar 3,3 juta hektar hutan bakau, dengan lebih dari 600.000 hektar dalam kondisi kritis, kata Hartono, kepala badan restorasi bakau, kepada Reuters.

Data Kementerian Kehutanan Indonesia dari 2017 memperkirakan lebih dari 1,8 juta hektar hutan bakau rusak.

Hartono mengatakan, penyebab utama degradasi di Indonesia adalah pembalakan liar dan konversi lahan.

Bagi Samsudin, mengajar tentang masalah lingkungan adalah pekerjaan yang ia dasari atas cinta, meksipun banyak pertanyaan dilontarkan keluarganya terkait alasan Samsudin tak segan mencurahkan segenap waktunya untuk itu.

Tapi bagi Muhammad Jefri (12) salah satu murid Samsudin, pelajaran itu bergema.

“Saya ingin melindungi lingkungan, karena itu penting bagi manusia,” katanya.