Menu

Sejarah Hari Ini : Kisah Kapten Phillips yang Diselamatkan Dari Bajak Laut Somalia Pada 12 April 2009

M. Iqbal 12 Apr 2021, 20:16
Foto : VOI
Foto : VOI

RIAU24.COM -  Pada 12 April 2009, seorang kapten kapal bernama Richard Phillips berhasil diselamatkan dari penahanan. Phillips telah disandera di sekoci di Samudra Hindia sejak 8 April 2009. Dia berhasil diselamatkan tanpa cedera. Namun insiden tersebut merusak kekuatan kapal berbendera A.S.

Wakil Laksamana Angkatan Laut Bill Gortney menjelaskan maersk kapten Richard Phillips Alabama dikuasai oleh bajak laut di lepas pantai Somalia pada Rabu, 8 April 2009. Setelah diselamatkan, Phillips segera menghubungi keluarganya dan menjelaskan bahwa dia baik-baik saja.

"Kapten dalam kesehatan yang baik. Dia mandi dan mengenakan pakaian bersih," kata Gortney dalam konferensi pers telepon dari Komando Pusat Angkatan Laut di Bahrain.

Pasukan AS bergerak untuk menyelamatkan Phillips setelah melihatnya dalam bahaya dekat di sekoci, kata Gortney. Kemudian terlihat para perompak menegosiasikan nasib Phillips di atas USS Bainbridge di dekatnya.

"Selama proses negosiasi malam ini, komandan di tempat kejadian dari Bainbridge membuat keputusan bahwa nyawa kapten dalam bahaya. Dan tiga perompak tewas," kata Gortney. "Bajak laut yang menyerah lebih awal hari ini diperlakukan secara manusiawi; rekan-rekannya yang terus bertarung dibayar dengan nyawa mereka."

Mengutip Britannica, penyanderaan Phillips berasal dari kapal Alabama Maersk yang berlayar dari Ṣalālah, Oman ke Mombasa, Kenya. Ada 21 orang AS di dalamnya, termasuk Phillips.

Pada 7 April, kapal itu berada beberapa ratus mil di lepas pantai Somalia. Daerah ini terkenal karena serangan bajak laut, dan Phillips telah menerima peringatan tetapi tidak mengubah arah.

Menjelang sore, kapal tersebut didekati oleh beberapa kapal perompak yang akhirnya berbalik arah tanpa insiden. Pada 8 April pagi, terlihat sebuah speedboat kecil yang membawa empat perompak bersenjata AK-47.

zxc2

Kru yang tidak bersenjata berusaha menangkis serangan itu, menembakkan suar dan menyemprotkan selang pemadam. Namun, dua perompak Somalia bisa naik ke kapal tersebut.

Insiden itu menandai pertama kalinya dalam sekitar dua ratus tahun para perompak menginjakkan kaki di kapal yang berlayar di bawah bendera AS. Para pembajak berhasil menjatuhkan Kapal Alabama dan sebagian besar mundur ke ruang kemudi yang dibentengi.

Namun, Phillips dan beberapa orang lainnya ditangkap di jembatan tersebut. Sekitar waktu itu, dua bajak laut yang tersisa juga naik ke kapal. Seorang tahanan diperintahkan di bawah dek untuk mengambil rekan-rekannya. Tapi dia tidak kembali.

Salah satu bajak laut kemudian menemani kru lainnya untuk mencari mereka. Namun, selama penggeledahan, pembajak disandera oleh awak kapal yang bersembunyi. Setelah merundingkan pertukaran sandera, mereka bersedia melepaskan para tawanan.

Tapi para pembajak menyandera Kapten Phillips. Dengan perahu mereka sendiri yang sebelumnya terbalik, para pembajak memaksa Kpaten Phillpis untuk pindah ke sekoci tertutup dan menuntut uang tebusan sebesar 2 juta dolar AS.

Tim penyelamat kemudian mulai mengikuti mereka dengan perahu di ketinggian 5,5 meter. Memang, sebelumnya seorang awak kapal sempat mengirimkan panggilan darurat. Pada 9 April, USS Bainbridge menuju Maersk Alabama. Maersk Alabama diperintahkan untuk melanjutkan berlayar ke Kenya dan segera pindah setelah diberi rincian keamanan oleh tim pelaut bersenjata.

Pada 10 April, Phillips melompat ke laut. Tapi dia dengan cepat ditangkap kembali. Saat negosiasi dengan para perompak terhenti, Navy SEAL Team 6 diberangkatkan dari Virginia dan tiba di Bainbridge pada 11 April.

Belakangan pada hari itu, perompak mengizinkan kapal AS untuk memasang derek ke sekoci yang kehabisan bahan bakar. Perjalanan kapal perlahan dipersingkat sampai sekoci berada dalam jarak dekat dengan penembak jitu Navy SEAL di atas kapal Fantail Bainbridge.

Phillips secara luas digambarkan sebagai pahlawan. Namun kru maersk Alabama malah menuduh Phillips gagal. Phillips dinilai tidak mengindahkan peringatan tersebut dan malah mengarahkan kapal ke arah yang membahayakan mereka. Para kru kemudian menggugat pemilik kapal kargo Denmark Maersk Line.

Gugatan itu kemudian diselesaikan dengan sejumlah uang yang dirahasiakan. Setelah pembajakan, banyak kapal kargo mulai menyewa petugas keamanan dan jumlah serangan bajak laut di perairan Somalia menurun. Phillips menceritakan kisahnya dalam sebuah buku berjudul A Captain's Duty. Buku, yang dirilis pada 2010, ditulis bersama dengan Stephan Talty. Selanjutnya, buku tersebut diadaptasi menjadi film Captain Phillips pada tahun 2013. Film Captain Phillips diperankan oleh megastar Tom Hanks.