Menu

Tak Punya Riwayat Penyakit Berat, Pegawai Dinas Pertanian Ini Muntah Darah Usai Divaksin Covid-19

Satria Utama 13 Apr 2021, 08:49
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  PAMEKASAN - Pegawai Dinas Pertanian Pamekasan, Mario Tri Atnarto,  mengalami muntah darah setelah mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis kedua. Hal ini membuat panik keluarga karena diketahui Mario tidak memiliki riwat penyakit berbahaya lain.

Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, menyatakan akan mendalami kasus tersebut untuk memastikan pemicu Mario muntah darah.

"Saat ini, Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan sedang mendalami apakah sakit yang dialami warga tersebut, merupakan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) atau sebab lain," kata Humas Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan Sigit Priyono dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada wartawan di Pamekasan, Senin malam.

Mario yang merupakan warga Dusun Tengah, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Jatim ini mengikuti vaksinasi COVID-19 bersama teman sekantornya di Dinas Pertanian Pamekasan.

Pegawai dengan nomor tiket P-GRIR2MSI ini menerima suntikan vaksin COVID-19 di Pademawu-13370301 pada 24 Maret 2021 menggunakan vaksin Coronavac. Vaksinasi kedua pada 7 April 2021.

Ketika di lokasi vaksinasi, Mario Atnarto tidak merasakan gejala apapun, hingga waktu tunggu 30 menit yang diberikan petugas selesai. Namun, setelah yang bersangkutan pulang ke rumahnya ia mengalami mual, lalu muntah darah.

Pihak keluarga Mario Atnarto menduga kuat hal itu akibat vaksinasi COVID-19, karena sebelumnya yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

Karena penyakitnya kian parah, Mario Atnarto selanjutnya dirujuk ke puskesmas terdekat dari rumahnya, yakni di Puskesmas Larangan Badung.

Saat tiba di puskesmas itu, pasien diinfusus oleh petugas medis, karena kondisi tubuhnya lemah. Namun tidak langsung bisa karena diduga mengalami pembekuan darah.

"Setelah empat kali dicoba, akhirnya bisa, tadi," kata kerabat Atnarto, Syaifullah Munir, Senin malam, seperti dilansir Antara.

Kasus yang menimpa Mario Tri Atnarto ini tidak menimpa ratusan warga lainnya yang juga mendapatkan suntikan vaksinasi dengan jenis vaksin yang sama, yakni Coronavac.***