Menu

Mengejutkan! Biaya Pengobatan Karyawan BUMN Yang Terinfeksi Covid-19 Sebesar Rp200 Juta per Orang

Rizka 7 May 2021, 19:09
Arya Sinulingga [Instagram/@arya.m.sinulingga]
Arya Sinulingga [Instagram/@arya.m.sinulingga]

RIAU24.COM -  Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan biaya yang harus ditanggung perusahaan milik negara ketika ada pegawai yang terpapar Covid-19

Tak tanggung-tanggung, perusahaan harus merogoh kocek antara Rp 100-200 juta per orang yang kena Covid-19.

"Di BUMN itu biayanya kan ditanggung oleh perusahaan, bisa mencapai Rp 100 juta sampai Rp 200 juta," kata dia dalam dialog virtual, Kamis (6/5).

Lalu, pembawa acara mempertegas dengan menanyakan apakah biaya sebesar itu untuk satu orang? Arya menjawab iya.

Menurutnya, biaya pengobatan covid-19 sangat mahal. Oleh karena itu, pengobatan pandemi covid-19 tidak bisa dikatakan sederhana.

"Biaya corona itu mahalnya bukan main, jadi orang bisa lihat wah ini sederhana, tidak," imbuh Arya.

Bukan hanya BUMN, Arya menyatakan sektor swasta juga mengeluarkan dana cukup tinggi untuk mengantisipasi covid-19. Biaya operasional melonjak karena harus ada dana untuk tes PCR atau rapid antigen.

"Biaya mereka (swasta) selama ini agak tinggi karena perusahaan-perusahaan yang harus rapid antigen, ada tes PCR dan itu berulang kali juga dilakukan," kata Arya.

"Wajar juga bagi pengusaha-pengusaha untuk mencoba mengakses ini, karena apa? Ini kan bisa dikatakan peningkatan produktivitas mereka akan bisa kembali lagi normal, oke lah nggak normal tapi paling nggak sudah naik daripada sebelumnya karena kondisi Corona," tambahnya.

Arya menilai pelaksanaan vaksin gotong royong akan membantu menekan biaya operasional perusahaan, baik BUMN dan swasta. Diketahui, perusahaan swasta akan memulai vaksin gotong royong pada 17 Mei 2021 mendatang.

PT Bio Farma (Persero) mengusulkan harga vaksin gotong royong Rp500 ribu per dosis. Semua biaya vaksin tersebut akan ditanggung oleh perusahaan, sehingga karyawan bisa mendapatkan vaksin secara gratis.