Menu

Keras, Pemimpin Tetinggi Iran Sebut Israel Bukan Negara, Melainkan Sarang Teroris

Satria Utama 8 May 2021, 12:03
? Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini. Foto: IRNA
? Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini. Foto: IRNA

RIAU24.COM -  Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kembali mengeluarkan pernyataan keras terhadap Israel. Ia menyebut Israel bukanlah sebuah negara, melainkan sarang teroris.

Dalam pernyataan yang diunggah di Twitter, dia menyerukan supaya Palestina bersatu untuk melawan negara itu. Khamenei menyatakan, pemerintah Israel sudah menjadikan wilayah pendudukan Palestina sebagai markas terorisme.

"Israel bukanlah negara, tetapi sarang teroris terhadap Palestina dan negara Muslim lainnya," sembur Khamenei.

Pemimpin Tertinggi Iran sejak 1989 itu mengecam Tel Aviv dalam Hari Quds, didesain sebagai bentuk dukungan bagi kemerdekaan Palestina.

Dalam twit lanjutan, Khamenei berseru agar penduduk di Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza untuk bersatu. Khamenei menyerukan agar rakyat setempat melawan, meski Israel melakukan kesepakatan damai dengan sejumlah negara Arab.

"Perang melawan rezim lalim ini adalah perang melawan penindasan dan perang melawan terorisme dan merupakan tugas publik untuk melawan rezim ini," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, Jumat (7/5) yang dilansir RMOL.

Rezim Syiah di Teheran sejak lama menjadikan kampanye permusuhan terhadap Israel sebagai alat untuk mempertahankan eksistensinya di dunia Islam yang didominasi Sunni. "Kerja sama negara-negara muslim di Quds (Yerusalem) adalah mimpi buruk bagi Zionis," kata Khamenei.

Teheran sebelumnya menyalahkan musuh besarnya atas padamnya reaktor nuklir Natanz pada April lalu.

Pejabat "Negeri Para Mullah" itu bahkan menuding rivalnya tersebut sering menyabotase dan membunuh tokoh penting mereka.

Sementara Israel balik menyebut Iran dan sekutunya kerap menyerang warga mereka di Timur Tengah. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan mengeklaim, Teheran adalah dalang ledakan yang menerpa kapal kargo mereka, MV Helios Ray.***