Menu

Tak Terima Dihajar Rudal Hamas, Perdana Menteri Israel Perintahkan Serangan Besar-besaran, Perang Besar Segera Terjadi

Satria Utama 12 May 2021, 08:33
Kota Gaza digempur jet twmpur Israel
Kota Gaza digempur jet twmpur Israel

RIAU24.COM -  Perang besar tampaknya bakal segera pecah di kawasan Jalir Gaza. Pasalnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan meningkatkan serangan terhadap Hamas yang berada di Jalur Gaza sebagai balasan serangan terhadap Israel.

Netanyahu pada Selasa (11/5) memperingatkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan meningkatkan serangan mereka. Di mana sejauh ini IDF telah menargetkan situs-situs militer dan merenggut nyawa setidaknya 17 komandan Hamas dan Jihad Islam. "Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, akan diserang dengan cara yang tidak terduga," ujar Netanyahu, seperti dikutip AFP.

"Kami telah melenyapkan komandan, mencapai banyak sasaran penting dan kami telah memutuskan untuk menyerang lebih keras dan meningkatkan kecepatan serangan," tambahnya.

Pernyataan Netanyahu tersebut terjadi ketika dunia mendesak diakhirinya ketegangan dan kekerasan.

Di pihak Palestina, sedikitnya 28 orang, termasuk 10 anak-anak tewas dalam serangan udara Israel. Sementara ratusan lainnya terluka. Sedangkan di pihak Israel, roket Hamas menewaskan dua wanita di Ashkelon, tepat di utara Gaza.

Serangan udara dipicu oleh ketegangan dalam beberapa waktu terakhir di mana sejumlah keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem digusur secara paksa oleh Israel. Insiden tersebut menyusul bentrokan antara warga Palestina dengan aparat keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa sejak Jumat (7/5). Akibatnya ratusan warga Palestina terluka.

Hamas kemudian memperingatkan Israel untuk menarik semua pasukannya dari kompleks Masjid Al Aqsa dan Sheikh Jarrah dengan tenggat waktu Senin sore (10/5).

"Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik: jika Anda merespons, kami akan merespons, dan jika Anda meningkat, kami akan meningkatkannya," ujar Brigade Qassam Hamas.

Serangan udara kemudian diluncurkan oleh Hamas, yang dibalas oleh Israel hingga menewaskan banyak warga sipil di Jalur Gaza.

Sementara itu, penggunaan senjata oleh Israel selama ketegangan dengan Palestina baru-baru ini dianggap "sembarangan". Untuk itu, Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mendesak Israel mematuhi hukum humaniter internasional.

"Penggunaan senjata sembarangan ini dilarang keras menurut hukum humaniter internasional dan harus segera dihentikan," tegas Colville, seperti dikutip dari situs resmi PBB, Selasa (11/5).

"Israel harus menghormati hukum humaniter internasional, khususnya prinsip-prinsip utama dalam melakukan permusuhan, yaitu pembedaan, proporsionalitas, dan kewaspadaan," jelasnya.

"Setiap serangan, termasuk serangan udara, harus ditujukan hanya pada tujuan militer dan semua tindakan pencegahan yang layak harus dilakukan untuk menghindari kematian dan cedera warga sipil serta kerusakan pada objek sipil," imbuh Colville.***