Menu

Dr Zaidul Akbar Sebut Makan Mi Instan Menzolimi Diri Sendiri, Ini Alasannya

M. Iqbal 25 May 2021, 09:28
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Mie instan memang terasa enak ketika dikonsumsi dan hampir semua orang menyukai makanan ini. Meskipun kita mengetahui jika mi instan bukanlah makanan sehat.

Sudah menjadi rahasia umum jika makanan tinggi garam ini sangatlah tidak sehat. Hal itupun disampaikan oleh Dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar.

"Mi instan sehat gak? Tidak sehat. Kenapa dimakan? Kalau dimakan terus-menerus lama-lama jadi masalah gak? Bikin penyakit gak?" tanya dokter Zaidul Akbar pada jamaahnya yang dilansir dari Viva.co.id yang diunggah di Instagram @jurussehatrasulullah_, Selasa 25 Mei 2021.

Dokter Zaidul menyebutkan, mengonsumsi makanan tidak sehat termasuk mi instan, sama saja seperti menzolimi diri sendiri. 

"Namanya apa itu kalau sudah ngerti gak sehat, dimakan, dan akhirnya badannya bermasalah, namanya zolim. Sudah gak sehat dimakan, zolim namanya. Ya, kan? Apalagi kata yang lebih tepat untuk itu," jelasnya lagi.

Zaidul paham betul, mungkin tidak ada orang yang tidak pernah makan mi instan. Padahal, makanan satu itu sangatlah tidak sehat. 

"Mungkin di sini tidak ada satu pun lidahnya yang tidak terkena micin. Tidak mungkin yang tidak pernah kena mi instan. Dan mi instan kalau boleh saya katakan makanan yang sangat-sangat tidak sehat," ucapnya lagi.

Lebih lanjut, penggagas Jurus Sehat Rasulullah itu mengibaratkan konsumsi mi instan sama dengan alkohol dan narkoba. Yang sama-sama bikin kecanduan. "Jadi makanan itu, demikian juga alkohol atau pun narkoba, maka makanan juga bisa memberikan kecanduan," ucapnya.

"Saya gak tahu di Pontianak ini, tapi sekarang di Jakarta, Bekasi, daftar haji itu sekitar 15 tahunan. Banyak yang daftar haji di sana kalau berangkat 2029, karena gak mau jaga makan, jaga minum, karena gak mau jaga hal-hal sehari-hari. Dia akhirnya waktu jatah hajinya tiba gak jadi berangkat, gara-gara gagal ginjal, darah tinggi, segala macem. Nyeseknya minta ampun," jelasnya lagi

Dokter Zaidul juga mengingatkan, ibadah yang dikerjakan dengan sempurna, maka pahalanya juga akan sempurna. 

"Kalau kita gak mau jaga badan kita dan akhirnya menyebabkan tulang-tulang kita bermasalah lalu akhirnya salatnya duduk, maka pahala salat duduk setengah salat berdiri. Gak mau jaga badannya, akhirnya apa, duduk gak bisa akhirnya tiduran. Pahala salat berbaring, setengah pahala salat duduk. Sayang," tuturnya. 

Maka itu, Zaidul Akbar mengatakan, bagi seorang Muslim, menjalani hidup sehat itu bukanlah lifestyle. Melainkan bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT. 

"Sehingga nanti per waktu Anda mengonsumsi yang sehat dan diniatkan, 'Ya Allah aku meminum madu ini karena Engkau, agar badanku lebih sehat, agar aku bisa membaca Quran lebih baik, agar aku bisa bangun malam. Maka meminum madu pun dapat pahala," tuturnya.