Menu

Di Tengah Kekurangan Vaksin COVID, Penelitian Baru Mengklaim Dosis Tunggal Cukup Untuk Mereka yang Sembuh Dari COVID-19

Devi 5 Jun 2021, 09:27
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM -  Sekelompok peneliti dari Universitas Hindu Banaras (BHU) di Varanasi telah mengklaim bahwa satu dosis vaksin sudah cukup untuk mereka yang telah pulih dari COVID-19.

Para peneliti yang dipimpin oleh Profesor Gyaneshwar Chaubey dari departemen genetika BHU melakukan studi percontohan pada 20 orang yang terdiri dari mereka yang telah pulih dari infeksi dan mereka yang tidak tertular penyakit.

Apa yang ditemukan oleh penelitian?
Studi ini menemukan bahwa antibodi pada orang yang pulih berkembang pada minggu pertama sedangkan pada orang yang tidak terinfeksi mengembangkan antibodi dalam 3-4 minggu. Mereka yang sembuh juga mengembangkan antibodi setelah dosis pertama vaksin.

"Sementara hanya 90% orang yang tidak terinfeksi mengembangkan antibodi setelah 3-4 minggu. Orang yang sembuh mengembangkan antibodi setelah dosis pertama. Dengan memberikan dosis tunggal kepada orang yang pulih, kita dapat mengatasi kekurangan vaksin," kata Chaubey kepada ANI.

Saat ini di seluruh dunia, kecuali jab Johnson & Johnson, yang merupakan suntikan tunggal, yang lainnya adalah vaksin dua dosis yang harus diambil dalam beberapa minggu tertentu.

Ini juga muncul di tengah laporan bahwa para ilmuwan akan melihat interval dosis vaksin untuk mengetahui apakah dosis tunggal Covishield bekerja lebih baik.

Namun pemerintah telah mengklarifikasi bahwa Covishield akan terus diberikan dalam dua dosis dan tidak ada perubahan jadwal.

zxc2

Bulan lalu, Kelompok Penasihat Teknis Nasional untuk Imunisasi (NTAGI), sebuah kelompok penasihat tentang vaksin Covid-19, telah merekomendasikan agar mereka yang dites positif mengidap penyakit virus corona (Covid-19) untuk menunda vaksinasi selama enam bulan setelah pemulihan.

Itu juga merekomendasikan untuk meningkatkan jarak antara dua dosis Covishield, yang sebelumnya enam hingga delapan minggu menjadi 12 hingga 16 minggu. Semua ini datang pada saat sebagian besar negara bagian sedang berjuang untuk mempertahankan dorongan vaksinasi mereka karena kekurangan yang ada.

Pekan lalu, Menteri Persatuan Prakash Javadekar mengatakan bahwa pada bulan Desember, 216 crore dosis vaksin akan siap yang berarti 108 crore orang akan bisa mendapatkan suntikan mereka. “Kementerian kesehatan telah menyiapkan cetak biru untuk memproduksi 216 crore dosis vaksin Covid-19 pada Desember 2021. Dengan ini setidaknya 108 crore orang dapat divaksinasi,” katanya.

Namun banyak ahli menyatakan keraguan atas klaim ini dan mengatakan itu tidak realistis.