Menu

Apakah Ancaman Keamanan Nasional China Hanya Akal-akalan Pemerintah Untuk Menghardik Kebebasan Pers?

Amerita 19 Jun 2021, 15:52
Apple Daily staff got arrested
Apple Daily staff got arrested

RIAU24.COM - Dua eksekutif surat kabar Apple Daily Hong Kong menghadiri sidang atas tuduhan kolusi, Sabtu (19/6).

Pemimpin redaksi, Ryan Law dan CEO, Cheung Kim-hung dituduh berkolusi dengan negara asing untuk merusak keamanan nasional China atas serangkaian artikel yang menurut pendapat polisi menyerukan sanksi internasional.
zxc1 
Hakim Ketua, Victor So, mengatakan bahwa para terdakwa akan terus melakukan tindakan yang membahayakan keamanan nasional.

Keduanya akan tetap ditahan sampai sidang berikutnya pada 13 Agustus selagi polisi memeriksa 40 komputer dan 16 server yang disita dari ruang redaksi.

Kasus ini adalah pertama kalinya pandangan dan opini politik yang diterbitkan oleh outlet media Hong Kong memicu pelanggaran undang-undang keamanan.

Apple Daily dan pemiliknya Jimmy Lai, yang kini dipenjara, telah lama menjadi duri di pihak Beijing, dengan dukungan penuh pada gerakan pro-demokrasi dan kritik pedas terhadap para pemimpin otoriter China.

Dilansir dari VOA, Chang, seorang staf di Apple Daily, mengatakan bahwa dia dan karyawan Apple Daily lainnya setiap hari bekerja seolah-olah itu adalah hari terakhir mereka.
zxc2 

"Awalnya, pihak berwenang mengatakan undang-undang keamanan nasional hanya akan menargetkan sejumlah kecil orang. Tapi apa yang telah terjadi menunjukkan kepada kita bahwa itu omong kosong," kata Chang kepada AFP.

Apakah ini serangan terhadap kebebasan pers?
Peringkat kebebasan pers Hong Kong terus merosot. Menurut Reporters Without Borders, Hong Kong kini berada di posisi ke-80, padahal di tahun 2002, mereka ada di posisi ke-18.

Apple Daily sejauh ini merupakan media pro-demokrasi Hong Kong yang paling blak-blakan dalam mengkritik pemerintahan otoriter China. Meski demikan, otoritas China menyangkal penangkapan sebagai 'serangan terhadap media dan kebebasan pers'.

Next Media Union, mewakili wartawan Apple Daily, mengutuk penangkapan tersebut.

"Dengan hanya beropini bahwa beberapa artikel berita masa lalu telah melanggar hukum keamanan nasional, mereka dapat memperlakukan staf redaksi sebagai penjahat, pekerjaan jurnalistik sebagai kejahatan dan ruang redaksi sebagai TKP dan pelanggaran kebebasan pers atas nama keamanan nasional.”

Sekretaris Keamanan Hong Kong, John Lee mengatakan bahwa mereka yang ditangkap menggunakan jurnalisme sebagai alat untuk membahayakan keamanan nasional.

“Para tersangka telah ditangkap dengan bukti kuat bahwa mereka berkonspirasi untuk membahayakan keamanan nasional. Tindakan diambil terhadap penjahat,” katanya.