Menu

Covid-19 di Indonesia Memasuki Fase Kritis, Wapres Ajak Warga Wisata ke Raja Ampat, Netizen : Pak Bangun Pak

Rizka 29 Jun 2021, 10:32
Maruf Amin [Instagram/@kyai_marufamin]
Maruf Amin [Instagram/@kyai_marufamin]

RIAU24.COM -  Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin terus mempromosikan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia. Salah satunya dengan mengajak masyarakat berwisata ke Raja Ampat dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Maruf pun meminta agar para pelaku usaha dapat menyiapkan produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mendukung pariwisata Raja Ampat.

Pada kesempatan itu juga Maruf terus mendorong agar destinasi wisata dapat memfasilitasi para pelancong muslim. Seperti menyediakan tempat sholat dan makanan halal.

Pernyataan Maruf ini lantas mendapat respon negatif dari netizen, hal ini terlihat dari unggahan akun Twitter @txtdrpemerintah, Senin (28/6).

Netizen beranggapan Maruf sangat salah mengajak warga wisata ditengah situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang dianggap mengkhawatirkan dan memasuki fase kritis.

Bahkan netizen beranggapan Maruf tak mengetahui situasi Indonesia saat ini, lantaran diketahui Maruf jarang muncul di media dan pemberitaan lainnya.

"Kyk nya beliau ga dikabarin skrng keadaan di indo lg gmn," ungkap @AliBinZed

"Pak bangun pak," ungkap @sucksprizee

"WHO menyarankan Indonesia lockdown karena situasi covid yg meningkat akhir-akhir ini, Bapak wapres menggiatkan untuk berwisata. Tolong nomor pak wapres dimasukkan di grup wa Satgas Nasional," ungkap @prastyo_d

Seperti diketahui berdasarkan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, tercatat per 27 Juni 2021, terdapat penambahan pasien terkonfimasi positif sebanyak 21.342 orang dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.115.304 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Ini artinya, jika dibandingkan dengan data 15 Mei 2021, saat ini telah terjadi peningkatan kasus sekitar lebih dari 500 persen.

Tidak hanya peningkatan kasus 500 persen, melainkan peningkatan kematian akibat infeksi Covid-19 yang juga meningkat.