Menu

Ini 3 Aksi Fenomenal Kopassus Saat Gelar Operasi di Papua

Azhar 7 Jul 2021, 07:37
3 penerjun Kopassus. Foto: Kopassus
3 penerjun Kopassus. Foto: Kopassus

RIAU24.COM -  Konflik yang melibatkan kekuatan bersenjata di Indonesia menjadi awal mula dibentuknya Komando Pasukan Khusus alias Kopassus.

Kopassus sendiri merupakan bagian dari TNI yang memiliki kemahiran dalam taktik dan teknik perang.

Terutama saat bertugas menangani kelompok bersenjata di Papua dikutip dari sindonews.com, Rabu, 7 Juli 2021.

Salah satu aksi yang paling membekas terjadi di tahun 2017. Publik dihebohkan dengan suksesnya opersi senyap di Tembagapura.

Kopassus bersama Tim Intai Kostrad melancarkan operasi senyap yang berhasil membebaskan sandera di wilayah Banti dan Kimberli, Tembagapura.

Operasi ini meliputi rangkaian pengintaian lokasi penyekapan oleh 13 personel Kopassus dan 10 personel Kostrad selama 5 hari sebelum hari penyergapan.

Sekitar 344 warga sipil yang dijadikan sandera berhasil dilakukan meskipun diakui bahwa upaya pembebasan tersebut penuh risiko lantaran serangan balik yang dilakukan oleh KKB dari jarak jauh.

Selain pembebasan warga sipil, operasi ini juga dilakukan untuk menuntaskan tugas merebut Kampung Kimberli dari KKB.

Kopassus dan Kostrad berhasil menuntaskan operasi ini dalam waktu 78 menit meskipun jarak pandang yang terbatas akibat kabut.

Berikutnya memasuki tahun 2000. Kontak senjata terjadi di Sugapa dalam pengamanan bandara di wilayah Intan Jaya, Papua.

Kapten Kogabwilhan III Kol Czi IGN Suriastawa menyatakan bahwa kejadian ini terjadi ketika satuan TNI sedang melakukan pengamanan di bandara.

Tugas pengamanan ini dilakukan untuk menjamin keamanan penerbangan sipil dari ancaman KKSB.

Yang terakhir terjadi belum lama ketika baku tembak antara Kopassus dan KKB terjadi di Ilaga pada Mei 2021 silam.

Konflik ini dikonfirmasi kebenarannya oleh Kepala Satuan Tugas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy.

Sejak awal April, wilayah Ilaga memang sedang memanas dan telah terjadi sejumlah peristiwa penembakan. Bahkan KKB sempat membakar fasilitas umum sekolah.

Pada baku tembak tersebut, terdapat satu anggota KKB yang tewas di bawah pimpinan Lekagak Telenggen.