Menu

Kisah Tragis 5 Atlet Indonesia yang Idap Penyakit Serius, Terpaksa Mengakhiri Karir Hingga Hidup Memprihatinkan

Devi 28 Jul 2021, 09:39
Foto : Vivagoal
Foto : Vivagoal

RIAU24.COM -  Banyak atlet-atlet terbaik Indonesia ada yang diserang oleh penyakit serius. Bahkan diantaranya harus terpaksa mengakhiri karirnya sebagai atlet, hidup memprihatinkan, bahkan ada yang meninggal karena kalah berjuang mewalawan penyaktinya tersebut.

Dilansir dari INDOSPORT, Riau24.com merangkumnya dalam  5 atlet Indonesia yang menderita penyakit serius: 
 
1. Amin Ikhsan


Amin Ikhsan adalah mantan atlet senam asal Jawa Barat. Usai mengikuti Porda XIII/2014 Kabupaten Bekasi, Amir divonis dokter menderita gagal ginjal. Meski saat itu dirinya sudah merasakan sakit, Amin tetap memaksa untuk tampil memperkuat Kabupaten Bekasi pada ajang olah raga empat tahunan tersebut.

Sebagai seseorang penderita gagal ginjal, ia harus menjalani cuci darah seumur hidup. Biaya cuci darah yang mahal serta dampak dari proses cuci darah itu pun membuat hidup menjadi tidak nyaman. 

Yang sangat memprihatinkan, pasca pensiun dari dunia olah raga tahun lalu,  Amin  yang bertahan hidup dengan hanya mengandalkan usaha rumah kontrakan dan rental studio band yang ia miliki di di RT 01/03 Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat.

Namun satu-satunya andalan untuk menjadi mata pencahariannya itu kini telah sirna.

Sebab, rumah yang ditinggalinya di Kiaracondong serta beberapa rumah kontrakan yang menjadi ladang usahanya telah dirobohkan pemerintah pada 2015 lalu.

Bangunan rumah dan lainnya milik Amin berada di lahan milik Pemerintah Kota Bandung. Saat itu, pemerintah merencanakan pembangunan taman yang kini sudah berdiri bernama Kiara Artha Park. Amin bersama puluhan kepala keluarga (KK) harus angkat kaki.

"2015 rumah saya ada penggusuran, yang  disayangkan tidak ada peringatan SP 1, SP 2 dan SP 3. Hari ini diumumkan, dua hari kemudian dibongkar. Pak Ridwan Kamil (wali kota saat itu) bilang warga tidak ada pembongkaran tapi saat pabrik dibongkar, kita kena," ujarnya.

Amin pun dikabarkan hingga saat ini tak ingin berpindah tempat, dan memilih bertahan tinggal di tenda yang dibuatnya sendiri.

2. Anis Dewi
Mantan atlet Taekwondo Indonesia, Anis Dewi juga diserang kanker rahim sejak tahun 2008 silam.

Anis langsung menjalani kemoterapi, karena kanker ganas itu menjalar ke paru-paru hingga ke otaknya. Namun usahanya dalam melawan penyakit ganas tersebut tak berlangsung lama. 

Tepat tanggal 5 September 2009, Peraih emas taekwondo di SEA Games 1989 dan 1991 itu sudah dipanggil  berpulang menghadap Sang Khalik.

3. Siti Mualifah
Siti Mualifah, atlet Indonesia dari cabang olahraga sepak takraw asal Salatiga ini juga menderita penyakit serius. Siti menderita penyakit lumpuhan sejak Oktober 2014.

Sempat dirawat di rumah sakit sebanyak tiga kali dan menjalani operasi tulang belakang, namun usai operasi, kondisinya justru kian memburuk.

Selain lumpuh, gadis yang pernah memperkuat Salatiga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng 2013 di Banyumas tersebut, mengalami kebutaan. Lantaran sakitnya lama tak kunjung sembuh, dia merasa trauma dirawat di rumah sakit.

Hingga akhirnya Siti pun dikabarkan meninggal dunia di RSUD Salatiga pada Jumat, 19 Juni 2015 sekitar pukul 11.40. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab kelumpuhan Siti. Namun, diduga dirinya menderita kanker otak dan tumor di pankreas.

zxc2

4. Selvanus Geh

Atlet bulutangkis potensial ganda putra Indonesia, Selvanus Geh yang pernah berada  di daftar nama penghuni pelatnas Cipayung tahun 2014 lalu, di tahun 2015 tak masuk dalam daftar. Hal ini mengejutkan sejumlah pihak karena Geh yang awalnya berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo dinilai, salah satunya oleh Kabid Binpres PBSI Rexy Mainaky, sebagai calon ganda putra hebat.

Usut punya usut, ternyata Geh kini sedang sakit dan terpaksa dikeluarkan dulu dari pelatnas karena sedang menderita sakit paru-paru yang bisa menular. Menurut sumber yang didapat, Geh untuk sementara dikembalikan dulu sampai sembuh.

Geh dinyatakan terkena penyalit paru-paru setelah dirinya dirinya melakoni pertandingan Hong Kong Terbuka pada akhir November 2014 lalu. 

Geh mulai menunjukkan gejala penyakit itu. Setelah dikonfirmasi penyakit tersebut bisa menular, maka diambillah keputusan memulangkan Geh. Sampai saat ini, PBSI masih menunggu kesembuhan Geh. Namun setelah sembuh nanti bukan berarti Geh bisa begitu saja kembali masuk pelatnas, dan harus mengikuti tes lagi. 

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti jenis penyakit paru-paru apa yang diderita Geh.


5. Eri Irianto
Eri Irianto adalah pemain sepakbola kelahiran Sidoarjo, 12 Januari 1974. Ia adalah mantan pesepakbola Persebaya Surabaya. Ia meninggal pada 3 April 2000 di RSUD Dr Soetomo, setelah terkena serangan jantung di lapangan saat pertandingan liga melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November.

Untuk menghormati jasa-jasa Eri untuk Persebaya, mess Persebaya kemudian dinamai "Wisma Eri Irianto". Nomor 19 yang pernah dipakai dirinya dipensiunkan setelah kematiannya dan kostumnya disimpan di dalam sebuah lemari kaca di mess Persebaya.