Menu

Herzaky Minta Maaf ke Megawati Soal Penggulingan Gus Dur, Ini Respon PDIP

M. Iqbal 7 Oct 2021, 09:50
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Arif Wibowo
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Arif Wibowo

RIAU24.COM - Kepala Badan Komunikasi Strategis  DPP Partai Demokrat (PD), Herzaky Mahendra Putra sempat menyebutkan jika etua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menggulingkan Presiden Abdurachman Wahid atau Gus Dur.

Namun akhirnya, Herzaky kemudian meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Menanggapi hal itu, pihak PDI Perjuangan mengapresiasi sikap yang ditunjukkan Herzaky.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Arif Wibowo menyebutkan, memang sudah lumrah ketika seseorang melakukan kesalahan, lalu menyampaikan permintaan maaf.

"Kita semua memang ada kewajiban, kalau berbuat sesuatu yang salah itu harus minta maaf," ujar Arif dilansir dari Rmol.id, Rabu, 6 Oktober 2021.

Dia menyebutkan, Megawati menjadi presiden menggantikan Gus Dur adalah salah satu hal yang biasa setelah era reformasi.

Tak hanya itu, anggota Komisi II DPR RI ini, soal pergantian kepala negara sudah ada aturan tersendiri dalam sistem hukum Indonesia.

"Jadi tidak ada istilah yang lebih tepat kecuali pergantian kekuasaan yang normal," katanya.

Untuk diketahui, Herzaky Mahendra Putra menyampaikan permintaan maaf dan mengaku terpeleset lidah saat mengatakan Megawati menjadi presiden karena menggulingkan Gus Dur.

"Saya ini pengagum Gus Dur dan NU. Saya juga hormat kepada Ibu Megawati sebagai mantan presiden. Mohon maaf saya kepeleset lidah saat tanya-jawab setelah konferensi pers," kata dia.

"Yang saya maksud, Ibu Megawati menggantikan Gus Dur. Saya mohon maaf kepada siapapun yang tidak berkenan atas kekeliruan ini," pungkasnya.