Menu

Kisah Para Pengungsi Vietnam yang Mengingat Singapura Sebagai Gerbang Surga, Tempat Paling Manusiawi di Bumi

Devi 18 Oct 2021, 14:47
Derrick Nguyen sebagai seorang anak di atas kapal tanker minyak Norwegia yang membawa dia dan keluarganya dari laut setelah mereka melarikan diri dari Vietnam. FOTO: South China Morning Post
Derrick Nguyen sebagai seorang anak di atas kapal tanker minyak Norwegia yang membawa dia dan keluarganya dari laut setelah mereka melarikan diri dari Vietnam. FOTO: South China Morning Post

RIAU24.COM -  Ketika Derrick Nguyen pindah ke Singapura 10 tahun yang lalu, dia merasa dunianya akan runtuh. Pemilik bisnis chiropraktik Amerika itu terpaksa tinggal di sebuah kamp pengungsi di Singapura selama lima bulan dari 1979 hingga 1980, setelah keluarganya melarikan diri dari Vietnam pada tahun-tahun setelah jatuhnya Saigon.

 Ayahnya adalah seorang pejuang yang ikut bersama Amerika Serikat melawan Vietnam Utara selama perang.

“Kami melewati Sungai Mekong dan menuju ke laut. Sebuah kapal tanker minyak Norwegia menjemput kami dan mengatakan bahwa jika kami ingin pergi ke AS, kami harus tinggal di Singapura,” kata pria berusia 47 tahun, yang keluarganya akhirnya menetap di Oakland, California. 

“Saya tidak akan pernah melupakan bau mesin diesel, yang mengingatkan saya untuk disembunyikan, dimasukkan ke dalam kompartemen mesin untuk [bersembunyi].”

Pasca perang Vietnam, yang berakhir pada tahun 1975, membawa eksodus 1,5 juta pengungsi, banyak di antaranya tidak selamat. Antara 50.000 hingga 250.000 orang tewas di laut, meninggal karena dehidrasi, kelaparan, dan tenggelam selama perjalanan ke kamp-kamp pengungsi di sekitar Asia Tenggara. 

Pada tahun 1979, sekitar 350.000 orang perahu, demikian sebutan mereka, telah tiba di pantai Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Singapura untuk mencari perlindungan.

Halaman: 12Lihat Semua