Menu

Kekerasan Suku yang Mengerikan Tewaskan 24 Orang di Darfur

Devi 6 Dec 2021, 14:37
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Di provinsi Darfur Selatan terdekat, bentrokan suku selama dua bulan terakhir telah merenggut nyawa sedikitnya 45 orang di kota Tawila, menurut Komite Dokter Sudan. Bentrokan-bentrokan seperti itu merupakan tantangan yang signifikan bagi upaya otoritas transisi Sudan untuk mengakhiri pemberontakan selama puluhan tahun di beberapa daerah seperti Darfur yang dilanda perang. Sudan berada di tengah transisi demokrasi yang rapuh sejak pemberontakan rakyat yang memaksa pemecatan pemimpin lama Omar al-Bashir pada April 2019.

Konflik Darfur pecah ketika pemberontak dari komunitas etnis tengah dan sub-Sahara Afrika melancarkan pemberontakan bersenjata pada tahun 2003 , mengeluhkan penindasan oleh pemerintah yang didominasi Arab di Khartoum.

Pemerintah Al-Bashir menanggapi dengan kampanye pemboman udara dan serangan oleh Pasukan Pertahanan Populer, yang dituduh melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan. Hingga 300.000 orang tewas dan 2,7 juta orang terusir dari rumah mereka. Al-Bashir, yang berada di penjara di Khartoum, menghadapi tuduhan internasional "genosida" dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan konflik Darfur.

Halaman: 12Lihat Semua