Menu

Kisah PKPRM Mangrove di Riau: Jutaan Mangrove Untuk Menjaga Batas Negara

Riki Ariyanto 16 Dec 2021, 21:09
Kisah PKPRM Mangrove di Riau: Jutaan Mangrove Untuk Menjaga Batas Negara (foto/ist)
Kisah PKPRM Mangrove di Riau: Jutaan Mangrove Untuk Menjaga Batas Negara (foto/ist)

RIAU24.COM - Riak badai Selat Melaka membawa ombak hingga ke pulau terluar Indonesia. Menghantam tepian pantai Desa Muntai, Pulau Bengkalis, Provinsi Riau. Jejak kampung berubah menjadi laut tersebab abrasi.

Warga kampung di Pulau Bengkalis dulu putus asa menangis. Tetapi kini mereka bangkit dan bertekad baja, bersama-sama turun ke pantai membangunkan prajurit penjaga batas negara.

Matahari beranjak ke atas kepala. Terik bercampur angin dari selat Melaka, menerpa langsung pondok kayu di tepi Pantai Raja Kecik. Puluhan orang anggota kelompok Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan (IPMPL), tampak tengah bersiap-siap. Mereka memakai baju kerja seadanya, bertelanjang kaki. 

''Hari ini kami mau turun ke pantai. Menyisip bibit-bibit mangrove yang mati karena diterjang ombak. Sudah beberapa hari ini ada badai, banyak bibit-bibit yang mati ataupun hanyut,'' kata Rozita (46), salah satu penggerak kelompok, kala ditemui awal bulan September 2021 lalu.

Rozita bukan satu-satunya perempuan yang 'siap tempur'. Di kelompok mereka, ada puluhan perempuan yang semula hanya mengurus rumah tangga, ikut serta dalam kegiatan penanaman mangrove. Mereka meluangkan waktu bersama suami, dan anak-anak mereka menanam bibit mangrove di hamparan seluas lk 100 ha. 

Kegiatan penanaman mangrove di Pulau Bengkalis, merupakan bagian dari rehabilitasi besar-besaran kawasan pesisir melalui skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan sejak tahun 2020 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tahun 2021 kegiatan ini dilanjutkan bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dengan tema Padat Karya Percepatan Rehabilitasi Mangrove (PKPRM).

Halaman: 12Lihat Semua