Menu

Negara-negara Miskin Menolak Lebih Dari 100 Juta Vaksin Covid-19, Alasannya Bikin Miris

Devi 14 Jan 2022, 10:53
Foto : AsiaOne
Foto : AsiaOne

COVAX, yang dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia, sejauh ini telah mengirimkan 987 juta vaksin Covid-19 ke 144 negara, menurut data dari Gavi. COVAX adalah pemasok utama dosis ke lusinan negara miskin, tetapi bukan satu-satunya. Beberapa negara membeli dosis sendiri atau menggunakan program pengadaan vaksin regional lainnya.

Pasokan ke negara-negara miskin telah lama sangat terbatas karena kurangnya vaksin, karena negara-negara kaya mendapatkan sebagian besar dosis yang awalnya tersedia mulai Desember 2020. Namun pada kuartal terakhir, pengiriman telah meningkat secara eksponensial berkat sumbangan dari negara-negara kaya yang telah memvaksinasi sebagian besar populasi mereka.

Pada bulan Januari, 67 persen populasi di negara-negara kaya telah divaksinasi lengkap, sedangkan hanya 8 persen di negara-negara miskin yang telah menerima dosis pertama mereka, angka WHO menunjukkan. Peningkatan pasokan membuat banyak negara penerima tidak siap.

"Kami memiliki negara-negara yang mendorong dosis yang saat ini tersedia menuju kuartal kedua tahun 2022," kata Kadilli.

Dari 15 juta dosis dari UE yang telah ditolak, tiga perempatnya adalah suntikan AstraZeneca dengan masa simpan kurang dari 10 minggu setelah kedatangan, menurut slide UNICEF. Negara-negara kaya yang menyumbangkan vaksin dengan umur simpan yang relatif pendek telah menjadi "masalah besar" bagi COVAX, kata seorang pejabat senior WHO bulan lalu. 

"Anda ingin memiliki waktu yang cukup untuk memindahkan vaksin dari depot," kata juru bicara kementerian kesehatan Kenya Mburugu Gikunda, mencatat dosis yang mendekati kedaluwarsa akan sia-sia jika diterima.

Halaman: 123Lihat Semua