Menu

Kazakhstan Kini Bukan Lagi Surga bagi Penambang Bitcoin, Ternyata Ini Penyebabnya

Devi 15 Jan 2022, 10:19
Foto : Internet
Foto : Internet

Pemerintah kini sedang mencari cara untuk mengenakan pajak dan mengatur sebagian besar industri bawah tanah dan milik asing. Tahun lalu pemerintah negara itu berencana untuk menindak penambang "abu-abu" yang tidak terdaftar yang diperkirakan akan menghabiskan daya dua kali lebih banyak daripada yang "putih" atau yang terdaftar secara resmi.

Din-mukhammed Matkenov, salah satu pendiri crypto miner BTC KZ, mengatakan masuknya penambang China telah memperburuk masalah bagi penambang domestik dengan melahap listrik secara lebih rakus. Kini klien mereka mungkin ingin pindah ke Amerika Serikat dan Rusia setelah adanya pembatasan.

"Kami pikir perkembangan dan stabilitas industri pertambangan di Kazakhstan dalam bahaya," kata Matkenov, yang perusahaannya memiliki tiga pusat data di Ekibastuz, sebuah kota di Kazakhstan utara, yang menjalankan lebih dari 30.000 rig pertambangan. “Pasokan listrik yang tidak merata telah memperumit bisnis perusahaan,” tambahnya.

"Sangat tidak stabil dan sangat sulit untuk memprediksi keuntungan untuk membayar tagihan listrik dan gaji. Saat ini kami hampir bangkrut dan klien berusaha mencari negara lain di mana mereka dapat pindah dengan keputusan pemerintah yang lebih stabil," ucapnya.

Kementerian energi Kazakhstan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, atas kondisi tersebut.

Namun, pajak di Kazakhstan, biaya tenaga kerja dan peralatan yang relatif rendah masih menawarkan keuntungan, kata empat penambang. Biaya listrik minimal 0,03-0,04 dolar AS per kilowatt, kata Matkenov, mirip dengan Amerika Serikat dan lebih rendah dari 0,05 dolar AS di Rusia.

Halaman: 234Lihat Semua