Menu

Keluarga Terlantar Dipaksa Menjual Anak-anak dan Organ untuk Bertahan Hidup di Afghanistan yang Dikuasai Taliban

Devi 17 Jan 2022, 14:20
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -   Keluarga pengungsi di Afghanistan yang dilanda perang di bawah rezim Taliban menjual anak-anak dan organ untuk bertahan hidup, lapor kantor berita ANI. Keluarga-keluarga ini lolos dari konflik berat antara Imarah Islam dan bekas pasukan pemerintah sebelum jatuhnya pemerintah republik di provinsi utara Balkh, Sar-e-Pul, Faryab dan Jawzjan, menurut Tolo News.

Sebuah komite amal membantu keluarga pengungsi dengan makanan dan bantuan uang tunai untuk mencegah mereka menjual anak-anak dan ginjal mereka. Harga seorang anak antara 100.000 hingga 150.000 Afs dan harga satu ginjal adalah 150.000 hingga 220.000 Afs. Keluarga tersebut telah tinggal di sebuah kamp di Mazar-e-Sharif, ibu kota provinsi Balkh. 

Keluarga mengatakan bahwa mereka terpaksa membuat keputusan seperti itu karena kemiskinan, masalah ekonomi di negara itu, serta wabah COVID-19. 

Setiap keluarga memiliki sekitar dua hingga tujuh anak dan keluarga ini dibantu oleh komite amal untuk menghentikan mereka menjual anak-anak dan ginjal. Komite amal dilaporkan memberikan bantuan tunai dan makanan untuk ribuan orang terlantar dan rentan di Mazar-e-Sharif.

Ulama Islam dan penduduk Balkh mendesak masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan karena negara itu sedang mengalami bencana kemanusiaan yang parah.