Menu

Pernah Rugi Hingga Puluhan Juta, Pria Ini Sukses Jadi Jutawan Lewat Jualan Bumbu

Devi 14 Feb 2022, 11:00
Foto : Internet
Foto : Internet

RIAU24.COM -  Anak muda zaman sekarang, banyak yang memilih untuk kerja kantoran. Selain tidak perlu memulai bisnis dari bawah, pendapatan yang tetap per bulannya bisa sangat memudahkan hidup. Tapi, tidak begitu bagi Sukri.

Pria berusia 19 tahun ini memilih untuk membangun bisnisnya. Uniknya, bisnis yang dipilih Sukri adalah usaha berjualan bumbu giling. Selama bertahun-tahun merintis bisnisnya, ia akhirnya bisa berada di titik di mana mendapatkan omzet hingga Rp60 juta per bulan. Tentunya, ia sempat mengalami kegagalan dalam berbisnis.

Seperti apa kisahnya? Simak ulasan berikut seperti yang kami rangkum dari VOI.

Merantau untuk berjualan bumbu giling

Berawal dari keinginannya untuk mandiri, Sukri merantau dari Palembang ke Bandung. Ia mencari tahu letak pasar yang bisa dijadikan tempat berjualan. Setelah mencari di Bandung, Jakarta, hingga Bogor, Sukri akhirnya menemukan pasar yang cocok di Bogor. Tepatnya di Pasar Tradisional Jasinga, Bogor, ia memulai usahanya dalam berjualan bumbu dapur giling.

Awal berjualan, Sukri hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp20 ribu per hari. Sehari-hari, ia harus berhemat menggunakan uang tabungan modal berbisnis untuk mencukupi kebutuhannya. Ia pun berjualan dari jam 4 pagi hingga 2 siang, menjajakan bumbu yang ia giling sendiri.

Menjual bumbu lengkap

Berbagai macam bumbu yang Sukri jual, mulai dari bumbu giling basah hingga kering. Bumbu giling yang ia jual di antaranya ada cabai kasar, cabai halus, bawang putih, kemiri basah, kunyit, hingga bawang merah. Ia juga menjual bumbu kering, seperti sari minang dan serba guna, ketumbar, juga lada bubuk. Sukri mematok harga Rp10 ribu hingga Rp30 ribu untuk bumbu gilingnya.

Tak hanya bumbu giling basah dan kering, Sukri juga menjual bumbu lain. Seperti ketumbar rentengan, biji pala, cengkeh, daun kunyit, hingga kayu manis dalam kemasan plastik. Bumbu tinggal masak pun ada, seperti bumbu ayam goreng, rendang, hingga balado.

Meraih omzet hingga Rp60 juta per bulan

Sukri sudah berjualan bumbu giling di pasar selama 2 tahun. Ia kini sudah bisa menyewa 2 lapak, yang per harinya dikenakan biaya Rp 5 ribu per lapak. Pembeli paling tidak membeli satu plastik bumbu seharga Rp 2 ribu. Ia memperbolehkan pembeli membeli bumbu dalam jumlah sedikit untuk meringankan mereka. 

Sukri pun sangat ramah kepada para pembeli dan selalu tersenyum. Tak jarang ia memberikan bonus kepada pelanggan yang membeli bumbunya. Tak heran jika bisnis Sukri laris manis. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan omzet Rp2 juta, jika diakumulasikan per bulannya bisa mendapatkan hingga Rp60 juta.

Pernah gagal dalam berbisnis

Meraih omzet jutaan rupiah per bulan di usia muda, tentu nggak mudah bagi Sukri. Ia pernah harus tidur di pasar karena tidak ada uang untuk membayar kontrakan. Sebelumnya pun Sukri sempat mengalami kegagalan yang membuatnya harus mengulang dari awal. Saat itu, ia mengeluarkan modal sebesar Rp10 juta untuk berjualan bumbu giling. 

Namun, uang sebesar itu harus ludes dan usahanya gagal. Ia pun mencari cara dengan bekerja kepada orang lain untuk modal membuka usahanya lagi. Tekadnya yang besar dan tak ingin mengecewakan orang tua di kampung, membuat sukri tidak menyerah dan berhasil bangkit lagi.

 

Rela tak pulang untuk sukses

Sebagai anak rantau, Sukri yang sudah tidak pulang selama 3 tahun ini pun merindukan keluarganya. Namun, ia ingin fokus pada perjuangannya membangun bisnis agar bisa membahagiakan kedua orang tuanya. Ia berusaha untuk bisa membuka cabang dan mengejar kesuksesan. Bahkan, saat ditanya perihal pernikahan, Sukri mengatakan bahwa jodoh akan datang pada waktu yang tepat. Sukri mengatakan, bahwa dengan merantau dan merintis usaha dari bawah, ia jadi tahu apa itu keberhasilan, apa itu artinya hidup. Meski pahit, tapi manisnya kehidupan akan datang dengan seiringnya waktu dan perjuangan.