Menu

Dari Tanah Jawa, Liem Menyambung Asa di Negeri Istana

Alwira 13 Jul 2022, 00:03
Liem, Perantau dari Tanah Jawa
Liem, Perantau dari Tanah Jawa

Walaupun jauh dari keluarga, pekerjaan yang dia tekuni sekarang lebih menjanjikan untuk mendapatkan penghasilan dibanding bekerja di kampung halamannya. barang yang ia jual tidak hanya kasur gulung tetapi ada juga bantal, selimut, sprei dan kelambu.
 

“Saya bekerja sebagai tukang kasur sudah hampir 30 tahunan, sempat pindah-pindah, daerah awalnya ternyata nasib membawa kita ke Sumatera. Ditambah lagi jika berdagang seperti di tempat sekarang ini (Mempura) lumayan ada pembeli karena bisa kita bilang sekarang orang yang jual kasur keliling paling cuma 3 sampai 5 orang saja, jadinya tidak banyak saingan, berbeda dengan di Jawa banyak saingannya, apalagi penduduk padat jadinya sulit aja” ungkap Liem.

Menjadi mandiri di usia muda membuatnya harus menjadi perantau di daerah orang. Sempat bekerja menjadi pelayan makanan dan jualan asongan di awal dia mulai mencari pekerjaan. Hidup sendiri di pulau Sumatera membuatnya harus banyak beradaptasi kultur Jawa, dan bahasa yang ada di pulau Sumatera awalnya membuatnya kesulitan bersosialisasi. 

“Dulu awal-awal datang ke Medan, lalu ke Riau. Di Riau masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu, juga makanannya memiliki cita rasa yang berbeda dengan kampung halaman saya," sebut Liem.

"Saya pas ke Riau dulunya pindah-pindah, tidak hanya di satu kabupaten, misalkan sekarang di Siak, besok ke Bengkalis atau kemana gitu. Salahnya kalau di satu titik udah gak ada yang tangungan kredit dan gak ada yang minat kebutuhan tidur kek yang saya jual ini. Tentu kita harus segera cari tempat baru agar ada penghasilan dan stok barang cepat habis.”ungkapnya ketika berbicara soal pekerjaannya yang selalu pindah-pindah lokasi. 

Halaman: 123Lihat Semua