Menu

Pertalite Naik Hingga Rp 10.000 Perliter, Pertamina Sebut Hanya Melaksanakan Tugas Saja

Riko 19 Aug 2022, 19:08
Foto (net)
Foto (net)

RIAU24.COM - Pemerintah tengah mengkaji potensi kenaikan harga BBM bersubsisi dan dampaknya terhadap ekonomi dan inflasi seiring dengan menipisnya kuota BBM subsidi yang diproyeksi berakhir di bulan September atau Oktober.

Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal menilai seharusnya proyeksi kenaikan harga BBM subsidi harus sudah diperhitungkan jauh-jauh berdasarakan dengan perkembangan demand. Dimana pemulihan pandemi dan meningkatnya geliat ekonomi mendorong peningkatan kebutuhan BBM subsidi.

Diproyeksi jika Harga Pertalite naik Rp 2.000/liter inflasi bisa melonjak ke 6-8%, namun jika tidak dinaikan maka beban APBN kian berat. 

Melansir dari CNBCIndonesia Jum'at, 19/08/2022, harga Pertalite yang akan naik jadi Rp10 per liter atau ada kenaikan Rp 2.350 dari harga awal Rp 7.650 per liter. Harga Pertalite naik jadi Rp10 ribu per liter Pertamina kasih alasan yang sebenarnya posisi sebagai pelaksana.

Menanggapi masalah ini, pihak PT Pertamina (Persero) sebut hanya melaksanakan tugas saja. Diketahui kabar kenaikan harga Pertalite disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), Bahlil Lahadalia.

Ia sebelumnya mengatakan, harga Pertalite berpotensi naik. Namun, dirinya tidak menyebut angka pasti kenaikannya menjadi berapa. 

"Rasa-rasanya si untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap, kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," kata Bahlil. 

Bahlil hanya menyebut, beban subsidi diproyeksikan membengkak hingga Rp 600 triliun pada akhir 2022. (Mer)