Menu

Tragis, Penyelundup Memasukkan Migran ke Dalam Koper dan Tangki Air Kosong

Devi 15 Sep 2022, 09:43
Tragis, Penyelundup Memasukkan Migran ke Dalam Koper dan Tangki Air Kosong
Tragis, Penyelundup Memasukkan Migran ke Dalam Koper dan Tangki Air Kosong

RIAU24.COM - Pihak berwenang di Washington mengungkap serangkaian dakwaan yang mengungkap operasi penyelundupan manusia yang menguntungkan melintasi perbatasan AS-Meksiko. 

Mereka telah mengindikasikan bahwa operasi ini diduga melibatkan penyelundupan migran dalam koper dan tangki air untuk membawa mereka melintasi perbatasan. 

Pejabat di Departemen Kehakiman dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa penyelundup ini didorong oleh keuntungan dan tidak peduli dengan kehidupan manusia. 

Menurut catatan pengadilan dan laporan media, setidaknya delapan orang, yang sebagian besar adalah warga negara AS, didakwa sehubungan dengan operasi yang menyelundupkan ratusan orang dalam peti kayu di atas traktor-trailer dengan sedikit ventilasi. 

Selain itu, enam orang lainnya disebut-sebut sebagai rekan konspirator, menurut laporan tersebut. 

Langkah ini sejalan dengan Presiden AS Joe Biden dan upaya pemerintahannya untuk mengganggu dan membatasi jaringan penyelundupan di perbatasan AS-Meksiko. 

Sejauh ini, mereka telah menangkap hampir 2 juta orang pada tahun fiskal ini, yang dimulai Oktober lalu. “Mereka semakin terkait dengan kartel dan semakin banyak bukti pelecehan, eksploitasi dan kekerasan yang mereka lakukan terhadap migran,” kata wakil sekretaris DHS, John Tien, pada konferensi pers. 

Jaksa AS juga mengidentifikasi warga Texas Erminia Serrano Piedra, 31 tahun, yang juga menggunakan nama "boss lady", sebagai pemimpin operasi penyelundupan. Serrano Piedra menyetor lebih dari USD 1,3 juta di dua rekening bank antara Desember 2017 dan Agustus 2021. 

Awal tahun ini, pada bulan Juni, 53 migran yang diselundupkan melintasi perbatasan meninggal setelah mereka terjebak di dalam trailer traktor yang terik di San Antonio, Texas. 

Pasalnya, suhu di kawasan tersebut sempat melonjak hingga 39,4 derajat Celcius. Selanjutnya, empat pria termasuk tersangka sopir didakwa oleh jaksa. Menurut sebuah laporan, setengah dari 53 korban berasal dari Meksiko sementara yang lain berasal dari negara-negara Amerika Tengah, Honduras dan Guatemala.  ***