Menu

Pejabat Zambia Mengatakan Seorang Mahasiswa Zambia Dipaksa Perang dan Tewas di Garis Depan Rusia-Ukraina

Devi 15 Nov 2022, 11:01
Pejabat Zambia Mengatakan Seorang Mahasiswa Zambia Dipaksa Perang dan Tewas di Garis Depan Rusia-Ukraina
Pejabat Zambia Mengatakan Seorang Mahasiswa Zambia Dipaksa Perang dan Tewas di Garis Depan Rusia-Ukraina

RIAU24.COM - Seorang mahasiswa Zambia yang dipenjara di Rusia tewas di Ukraina saat berperang di pihak Rusia, kata seorang pejabat dari negara Afrika selatan itu.

Lemekhani Nathan Nyirenda, 23, sedang belajar teknik nuklir di Moscow Engineering Physics Institute (MEPhI), menurut pernyataan pada hari Senin oleh Menteri Luar Negeri Zambia Stanley Kakubo.

“Kementerian luar negeri dan kerja sama internasional sangat berduka atas meninggalnya Nyirenda dalam keadaan seperti itu dan bersimpati dengan keluarga atas kehilangan mereka,” katanya.

Kakubo meminta pihak berwenang Rusia untuk memberikan rincian lebih lanjut mengenai perekrutan Nyirenda dan bagaimana dia akhirnya bertempur di Ukraina.

Menurut Kakubo, Nyirenda dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman sembilan tahun di fasilitas keamanan menengah Tyer di pinggiran ibu kota Rusia pada April 2020.

Masih belum jelas tuduhan apa yang dijatuhkan kepada Nyirenda.

Kementerian luar negeri mengatakan menerima kabar kematian Nyirenda pada 9 November, dan setelah berkomunikasi dengan kedutaan Zambia di Moskow, dikonfirmasi bahwa siswa tersebut telah dibunuh pada 22 September.

Tidak jelas di mana tepatnya Nyirenda berada pada saat kematiannya di Ukraina, tetapi tubuhnya telah dipindahkan ke kota perbatasan Rusia Rostov untuk memulai proses pemulangan kembali ke Zambia.

Kakubo mengatakan dia secara pribadi telah berhubungan dengan keluarga Nyirenda di Zambia, dan berharap untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang kematian putra mereka setelah komunikasi resmi dari pihak berwenang Rusia diterima.

Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Pada bulan September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial di Rusia, yang menurutnya akan berlaku bagi mereka yang sebelumnya bertugas di angkatan bersenjata.

***