Menu

Neymar Jr Jalani Diet Hypercaloric, Apa Saja yang Dimakan?

Zuratul 3 Dec 2022, 10:30
Potret Neymar Saat Jalani Rutinitas Latihsan Fisik. (Neymar.Jr/Foto)
Potret Neymar Saat Jalani Rutinitas Latihsan Fisik. (Neymar.Jr/Foto)

RIAU24.COM - Pola makan jadi salah satu rahasia tampil prima para pemain di ajang Piala Dunia 2022. Pemain asal Brasil, Neymar da Silva Santos Junior, misalnya, yang menjalani konsep diet hypercaloric.

Neymar memang jadi 'motor' serangan Brasil. Namun harus diakui, kehebatan pemain 30 tahun ini tak hanya didukung latihan, tetapi juga asupan yang tepat.

Seperti dilaporkan The 18, Neymar mengonsumsi lebih dari 2.600-3.000 kalori per hari. Sebanyak 60 persen kalori berasal dari karbohidrat, sebanyak 30 persen dari protein, dan 10 persen dari lemak, vitamin serta nutrisi lain.

Berikut menu makanan Neymar dalam sehari seperti dilaporkan First Post.

Sarapan

Menurut timnya, Neymar akan mengonsumsi tiga telur goreng, bayam, dan kalkun tanpa lemak untuk sarapan. Selanjutnya, ia akan meminum segelas protein shake dan segenggam biji bunga matahari serta almond.

Makan siang Neymar

Makan siang cukup dengan bakso kalkun dan ubi jalar.

Makan malam

Menjalani diet ketat bukan berarti Neymar sama sekali tidak ngemil. Neymar mengonsumsi camilan malam berupa kalkun dengan selai kacang serta beberapa biji bunga matahari.

Selain itu, ada juga menu makan malam berupa ikan putih dan kubis rebus cincang.

Doyan junk food

Siapa bilang atlet sama sekali tidak makan junk food? Seorang Neymar justru memiliki 'cheat day' di mana ia bisa melahap piza dan kentang goreng favoritnya.

Jika tertarik dengan diet jenis ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter gizi terlebih dahulu. Pasalnya, diet ini harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Diet hypercaloric perlu diimbangi dengan latihan fisik paling tidak 3-5 kali per minggu selama 60 menit per sesi. Latihan ini akan membakar asupan kalori yang tinggi tadi.

Jika Anda tidak melakukan aktivitas fisik yang terbilang intens, maka karbohidrat atau protein yang tak terpakai akan disimpan sebagai lemak.

(*)