Menu

Kremlin: Vladimir Putin Akan Kunjungi Ukraina Pada Saat yang Tepat

Amastya 4 Dec 2022, 12:12
Vladimir Putin akan kunjungi Ukraina di saat dan waktu yang tepat /Reuters
Vladimir Putin akan kunjungi Ukraina di saat dan waktu yang tepat /Reuters

RIAU24.COM Kremlin melaporkan kepada kantor berita Rusia pada Sabtu (3 Desember) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi wilayah Donbas Ukraina Timur pada saat yang tepat.

Putin mengklaim telah mencaplok wilayah Donbas dan rencana kunjungannya dapat membuat marah Ukraina dan Barat.

"Pada waktunya, ini akan terjadi, tentu saja. Ini adalah wilayah Federasi Rusia,” kata Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Peskov tidak menyebutkan tanggal pasti kunjungan itu.

Pernyataan itu muncul setelah Kremlin mengatakan bahwa presiden Rusia mengatakan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam panggilan telepon pada hari Jumat bahwa dukungan Barat kepada Ukraina dapat merusak.

Kremlin mengatakan bahwa Putin juga meminta Berlin untuk memikirkan kembali pendekatannya.

Di sisi lain, Scholz mendesak Putin untuk memilih solusi diplomatik untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung, yang menyebabkan krisis pangan dan bahan bakar global.

Juru bicara Scholz mengatakan bahwa kanselir Jerman juga menyarankan Rusia menarik pasukannya.

Selama panggilan telepon, Putin juga mengatakan kepada Scholz bahwa serangan Rusia adalah tanggapan yang tak terhindarkan terhadap serangan provokatif Kyiv terhadap infrastruktur sipil Rusia.

Serangan rudal telah menghancurkan sekitar setengah dari sistem energi Ukraina yang memperburuk situasi bagi Ukraina di tengah musim dingin.

Dengan menyebutkan serangan terhadap infrastruktur Rusia, Putin merujuk pada serangan Oktober di jembatan yang menghubungkan Krimea yang dianeksasi Moskow ke daratan Rusia. Moskow menyalahkan Ukraina atas serangan itu, tetapi Kyiv menyangkalnya.

Presiden Rusia telah menyalahkan Barat karena melakukan kebijakan destruktif di Ukraina.

Kremlin mengatakan bahwa menerima bantuan politik dan keuangan Barat berarti Kyiv sepenuhnya menolak gagasan negosiasi apa pun.

(***)