Menu

Erdogan Akui Lambat Tangani Masalah Gempa, Janjikan Rumah Baru untuk Warga Terdampak

Zuratul 9 Feb 2023, 09:20
Potret Presiden Turki, Erdogan yang Menyatakan Sikap Pada Pemerintah Swedia Usai Pembakaran Al-Qur'an di depan Kedubes di Turki. (Tribun/Foto)
Potret Presiden Turki, Erdogan yang Menyatakan Sikap Pada Pemerintah Swedia Usai Pembakaran Al-Qur'an di depan Kedubes di Turki. (Tribun/Foto)

Kerabat Alinak yang masih kecil terjebak di bangunan itu. Terdapat kejadian dan keluhan serupa di Suriah yang juga diguncang gempa dahsyat awal pekan lalu.

Duta Besar Suriah untuk PBB mengakui pemerintahnya "kekurangan kemampuan dan peralatan". Ia menyalahkan perang sipil selama puluhan tahun dan sanksi-sanksi negara Barat.

Jumlah korban jiwa dari kedua negara diperkirakan akan terus naik. Sebab ratusan bangunan yang rubuh di kota-kota di Turki dan Suriah telah menjadi nisan bagi korban yang terperangkap di bawahnya.

Di Kota Antakya, Turki, lusinan jenazah yang beberapa ditutupi dengan selimut dan kain dan beberapa lain di dalam kantong jenazah, dibariskan di tanah di luar sebuah rumah sakit. Mereka mengeluhkan sedikitnya tim penyelamat.

"Kami selamat dari gempa, tapi kami tetap mati karena kelaparan atau kedinginan," katanya.

Di daerah terdampak gempa atau zona bencana, banyak warga tidur di mobil mereka di jalanan, hanya memakai selimut di musim dingin yang membekukan. Mereka takut masuk kembali ke dalam gedung yang diguncang gempa bermagnitudo 7,8. Gempa paling mematikan di Turki sejak 1999.

Halaman: 123Lihat Semua