Menu

PDIP: Jakarta Alami Kemunduran Selama Masa Pemerintahan Anies Baswedan

Amastya 13 Feb 2023, 09:03
PDIP menilai selama masa pemerintahan Anies Baswedan DKI Jakarta mengalami kemunduran
PDIP menilai selama masa pemerintahan Anies Baswedan DKI Jakarta mengalami kemunduran

RIAU24.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai pada masa pemerintahan Eks Gubernur Anies Baswedan, DKI Jakarta mengalami kemunduran.

Hal itu diungkapkan PDIP pada saat partai banteng itu mengakui telah menyiapkan empat kadernya untuk diusung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2024.

Keempat kader yang disiapkan merupakan sosok yang dinilai berhasil membangun di daerahnya.

Semua pernyataan itu disampaikan oleh Gembong Warsono selaku Sekretaris DPD PDIP Jakarta.

Gembong menuturkan, keempat kader memiliki modal kuat untuk membangun Jakarta. Sebab, menurut PDIP, Jakarta mengalami kemunduran pada era Gubernur Anies Baswedan.

"PDI Perjuangan memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pembangunan Jakarta, karena kami menyadari pada era sebelum Pj Gubernur Heru Budi Hartono, terjadi kemunduran," kata Gembong, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (12/2/2023) dikutip Republika.

Saat ini, DKI Jakarta dipimpin oleh Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono. Sebelum dijabat Heru, posisi Gubernur DKI Jakarta dijabat Anies Baswedan.

"Maka munculnya empat nama guna menjawab tantangan pembangunan Jakarta, dan juga menjawab ketika Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara," ujarnya.

Gembong mengatakan, keempat nama yang disiapkan PDIP, yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, dan mantan wali kota Semarang Hendrar Pihadi.

"PDI Perjuangan mencermati kader-kader yang ditugaskan sebagai kepala daerah dan empat kader ini kami menilai berhasil memimpin daerahnya," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, tak mempermasalahkan calon yang diusung bukan merupakan warga Jakarta. PDIP meyakini pemilih Jakarta adalah pemilih rasional yang melihat rekam jejak.

"Untuk mendongkrak suara, kami meyakini warga Ibu Kota sebagai pemilih rasional, akan menentukan pilihan berdasarkan rekam jejak calon," tandasnya.

(***)