Menu

Politik Indonesia Belum Ramah pada Perempuan

Azhar 31 Mar 2023, 10:58
Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti meyakini sistem politik Indonesia saat ini tidak ramah bagi bagi perempuan. Sumber: idntimes
Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti meyakini sistem politik Indonesia saat ini tidak ramah bagi bagi perempuan. Sumber: idntimes

RIAU24.COM - Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti meyakini sistem politik Indonesia saat ini tidak ramah bagi bagi perempuan.

Buktinya, banyak perempuan yang bukan bagian dari elite masih susah masuk ke dalam lingkaran politik dikutip dari cnnindonesia.com, Jumat 31 Maret 2023.

"Enggak banyaknya perempuan yang menonjol kecuali kalau dia bagian dari elit politik seperti Mba Puan dan seterusnya, itu memang karena sistem politik kita tidak ramah perempuan," ujarnya.

Termasuk jelang kontestasi Pilpres 2024, sosok perempuan juga masih jarang menjadi bahan gunjingan publik.

Jika pun ada sosok perempuan yang muncul, dia hanya dianggap sebagai peraih suara semata.

"Jadi, kalau ada nama yang masuk, yang dianggapnya itu punya basis massa misalnya Bu Khofifah, dianggapnya Jawa timur itu bisa dipegang, tapi sebenernya enggak ada yang substantif," sebutnya.

Menyikapi masalah tahunan ini, stigma atas perempuan di politik perlu diubah.

Terutama, pekerjaan domestik yang kerap melekat di perempuan lahir dari konstruksi masyarakat.

Beda hal dengan laki-laki yang tidak pernah ditanyakan soal tersebut.

"Contoh, masak padahal masak kan lifeskill. Kemudian sehingga masyarakat luas melihat kandidat caleg atau capres dia tidak bertanya perempuan beli tas mahal atau tidak bisa mengurus anak," sebutnya.