Menu

Taliban Membunuh Pemimpin ISIS Dibalik Serangan Mematikan di Bandara Kabul pada Agustus 2021

Amastya 26 Apr 2023, 11:50
Serangan Bandara Kabul Agustus 2021: Asap mengepul dari ledakan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021 /AFP
Serangan Bandara Kabul Agustus 2021: Asap mengepul dari ledakan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021 /AFP

RIAU24.COM - Pemimpin sel ISIS, yang dilaporkan merencanakan pemboman bunuh diri mematikan pada Agustus 2021 di bandara internasional Kabul yang menewaskan 183 orang, dibunuh oleh Taliban, kata Dewan Keamanan Nasional AS pada Selasa, 25 April.

Bom bunuh diri di bandara Kabul, yang juga menewaskan 13 tentara AS pada Agustus 2021, bertepatan dengan keluarnya Amerika dari Afghanistan yang penuh gejolak 20 tahun setelah menyerbu negara Asia Selatan itu setelah serangan 9/11.

Pemerintahan Biden tidak menyebutkan nama pemimpin ISIS-Khorasan yang tewas.

Tetapi laporan mengklaim bahwa Abdul Rehman Al-Loghri, tokoh utama ISIS-K yang dibebaskan dari penjara di pangkalan udara Bagram, hanya beberapa hari sebelum Taliban menggantikan pemerintahan Ashraf Ghani yang dipilih secara demokratis dari koridor kekuasaan Kabul.

"Dia adalah pejabat penting ISIS-K yang terlibat langsung dalam merencanakan operasi seperti Abbey Gate, dan sekarang tidak lagi dapat merencanakan atau melakukan serangan," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby dalam sebuah pernyataan, mengacu pada pintu masuk Abbey Gate ke Kabul bandara tempat ledakan terjadi. Dia tidak menyebutkan nama pejabat itu.

Afiliasi Afghanistan dari Negara Islam, yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan atau ISIS-K, setelah nama lama wilayah tersebut, adalah musuh Taliban. Pejuang yang setia kepada ISIS pertama kali muncul di Afghanistan timur pada tahun 2014 dan kemudian membuat terobosan di daerah lain.

Serangan Agustus 2021 mengangkat profil internasional ISIS-K, segera memposisikannya sebagai ancaman besar bagi pemerintahan baru Taliban di Kabul.

Sejak mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021, Taliban telah melakukan kampanye bersenjata berat melawan ISIS-K.

Taliban, sejauh ini, telah berhasil mencegah kelompok itu merebut wilayah Afghanistan. Laporan menunjukkan bahwa garis keras bahkan membatasi perekrutan mantan pejuang Taliban ke ISIS-K.

Namun terlepas dari itu, menurut Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan, ISIS-K telah menyebar dari Afghanistan timur ke seluruh 34 provinsi di negara itu.

(***)