Menu

Rusia Tuntut Barat Bertanggung Jawab atas Bendungan Ukraina Jebol

Riko 7 Jun 2023, 19:15
Foto (net)
Foto (net)

Banjir tidak hanya membuat selusin kota di sepanjang Sungai Dnieper tidak dapat dihuni, tetapi juga mengurangi tingkat air di kanal Crimea Utara, yang memasok air ke semenanjung Rusia.

Ukraina telah menutup kanal setelah Crimea memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia dalam referendum 2014. Itu baru dibuka kembali tahun lalu, ketika pasukan Rusia menguasai daerah itu.

Menurut Nebenzia, “Kiev sekali lagi memutuskan membalas dendam pada Crimea atas pilihan mereka yang mendukung Rusia dan membiarkan penduduk Krimea tanpa air."

Nebenzia menyebut klaim pejabat Ukraina, AS, dan UE bahwa Rusia bertanggung jawab atas penghancuran bendungan sebagai "kampanye disinformasi yang terkoordinasi dengan baik", sama seperti tuduhan sebelumnya bahwa Moskow berada di balik penembakan terhadap rakyatnya sendiri di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye, atau penghancuran pipa gas Nord Stream di bawah Laut Baltik.

Menurut utusan Rusia, Kiev telah sepenuhnya menerapkan taktik teroris, mulai dari pengeboman Jembatan Crimea hingga pembunuhan yang ditargetkan terhadap jurnalis Darya Dugina dan Vladlen Tatarsky, dan upaya terhadap Zakhar Prilepin yang tidak dikutuk oleh pemerintah Barat.

“Rezim Kiev memiliki guru yang baik, yang bertanggung jawab untuk menghancurkan (pipa) Aliran Nord dan sengaja menargetkan bendungan Tabqa di Suriah. Barat terbiasa melakukan pekerjaan kotor dengan tangan orang lain,” papar utusan Rusia itu kepada Dewan Keamanan PBB.

Halaman: 123Lihat Semua