Menu

Denny Indrayana: Saya Demokrat, Saya Dukung Anies Baswedan 

Zuratul 10 Jun 2023, 15:05
Denny Indrayana: Saya Demokrat, Saya Dukung Anies Baswedan. (Tribun/Foto)
Denny Indrayana: Saya Demokrat, Saya Dukung Anies Baswedan. (Tribun/Foto)

RIAU24.COM - Pakar hukum tata negara Denny Indrayana menegaskan dirinya adalah anggota Partai Demokrat.

Bukan cuma itu, mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) ini juga menegaskan dirinya adalah pendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.

Denny dalam beberapa waktu terakhir jadi sorotan lantaran kritik kerasnya ke pemerintah. Ia mengaku mendapat informasi soal Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan memutus gugatan soal pemilu terbuka. 

Ia juga menyebut Mahkamah Agung akan mengabulkan peninjauan kembali (PK) Moeldoko terkait sengketa perebutan Partai Demokrat.

Dalam keterangan tertulisnya yang berjudul surat terbuka, Denny yang saat ini berada di Melbourne, Australia mengatakan ia ingin agar rakyat bisa lebih adil membaca sikap kritis dan perjuangan hukum yang akhir-akhir ini disuarakan.

"Saya Denny Indrayana, anggota Partai Demokrat, menjadi caleg DPR RI di Dapil II Kalimantan Selatan, dan sekaligus memperjuangkan Anies Baswedan sebagai Presiden Republik Indonesia. Bismillah, keep on fighting for the better Indonesia," kata Denny dalam keterangannya, Sabtu (10/6).

Denny mengatakan sudah "berpolitik" ketika masuk Istana di era Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Ia bercerita sempat menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, HAM, dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; kemudian menjabat Wamenkumham.

Denny juga mengatakan karier politiknya sudah terlihat saat maju pemilihan gubernur Kalsel 2020 lalu. Baginya, ia tidak akan maju dalam Pilkada Kalimantan Selatan yang kalau itu berhadapan dengan incumbent bila ingin hidup tenang dan senang.

"Saya bertemu dengan kesulitan dan kerumitan mengelola parpol dan relawan, menolak tegas praktik politik uang, sambil melawan kekuatan oligarki para mafia batu bara yang telah lama bergelimang harta, hidup nyaman," kata dia.

Ia bercerita sempat berjuang bersama Anies melawan gugatan hukum para oligarki atas pencabutan izin reklamasi di Jakarta dan masalah lahan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

"Saya lebih memilih Anies Baswedan karena chemistry dan nasib yang lebih sama. Ketika maju Pilgub Kalsel, saya pun tidak punya partai, tidak punya dana yang memadai. Saya hanya sedikit lebih beruntung, tidak perlu sampai berutang, sebagaimana Anies di Jakarta," kata dia.

Anies Baswedan secara resmi telah menjadi bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digawangi oleh Partai NasDem, Demokrat, dan PKS. Namun, hingga kini mereka masih belum menentukan sosok cawapres yang akan mendampingi Anies nantinya.

(***)