Menu

Lambang Kesetiaan: Hachiko, Anjing yang Menunggu Tuannya yang Mati Selama Beberapa Dekade Berusia 100 Tahun

Amastya 3 Jul 2023, 14:01
Sebuah patung Hachiko telah berdiri di luar stasiun Shibuya di Tokyo sejak tahun 1948 /net
Sebuah patung Hachiko telah berdiri di luar stasiun Shibuya di Tokyo sejak tahun 1948 /net

Hachiko lahir pada November 1923 di kota Odate, terletak di prefektur Akita—rumah leluhur Akitas. Trah yang agung, Akitas telah lama memikat orang dengan sikap tenang, ketulusan, kecerdasan, dan keberanian mereka. Mereka pernah dilatih untuk berburu binatang yang tangguh seperti babi hutan dan rusa.

Pada tahun 1924, Hidesaburo Ueno, seorang profesor pertanian terkenal dan pecinta anjing yang bersemangat, menjadikan Hachiko sebagai anak anjing. Profesor dan rekan setianya berbagi ikatan yang mendalam, dengan Hachiko menemani Ueno ke Stasiun Shibuya, di mana ia pulang pergi setiap hari.

Pada hari yang menentukan di bulan Mei 1925, tragedi terjadi ketika Profesor Ueno meninggal tiba-tiba karena pendarahan otak. Hachiko, setelah menghabiskan hanya 16 bulan di sisinya, patah hati dan kehilangan.

Pada bulan-bulan setelah kematian Ueno, Hachiko melakukan perjalanan di antara keluarga yang berbeda tetapi akhirnya menemukan jalan kembali ke daerah Shibuya. Bertekad dan tak tergoyahkan, ia melanjutkan ziarah hariannya ke stasiun, dengan penuh semangat menunggu kembalinya tuannya yang tercinta.

Awalnya dipandang sebagai gangguan oleh karyawan stasiun, kehadiran Hachiko segera menarik perhatian publik. Pada bulan Oktober 1932, sebuah fitur di surat kabar Tokyo Asahi Shimbun membawa kisahnya ke garis depan, melambungkannya ke ketenaran nasional. Pengunjung dari jauh berbondong-bondong ke stasiun, menawarkan makanan dan dukungan.

Pada 8 Maret 1935, Hachiko menghembuskan nafas terakhirnya, meninggalkan warisan kesetiaan.

Sambungan berita: (***)
Halaman: 234Lihat Semua