Menu

TAHUKAH ANDA : Bikin Tika Panggabean Sukses Pangkas BB, Ini Asal Usul Intermittent Fasting

Devi 6 Aug 2023, 07:22
Bikin Tika Panggabean Sukses Pangkas BB, Ini Asal Usul Intermittent Fasting
Bikin Tika Panggabean Sukses Pangkas BB, Ini Asal Usul Intermittent Fasting

RIAU24.COM - Sosok Tika Panggabean belakangan menjadi sorotan masyarakat. Dalam unggahan di media sosial, personil Project Pop itu tampil dengan tubuh yang lebih langsing.

Tika mengungkapkan tubuh yang lebih fit itu ia dapat sebagai hasil melakukan diet intermittent fasting. Ia sendiri mengaku sudah melakukan diet tersebut selama hampir 10 tahun.

"Aku sudah melakukan intermittent fasting sudah lama ya, sudah dari sekitar 2014 atau 2013," ucap Tika.

Namun, apa sih sebenarnya intermittent fasting itu? Intermittent fasting adalah sebuah metode diet yang berfokus pada waktu kapan seseorang makan. 

Dokter spesialis gizi dr Karin Wiradarma, MGizi, SpGK, menuturkan metode intermittent fasting diadopsi dari kebiasaan nenek moyang di zaman purba.

"Jadi intermittent fasting itu karena zaman nenek moyang kita dulu, zaman purba lah ya, ntar bisa makan, ntar harus puasa lama. Karena sejak dulu itu mereka pekerjaannya berburu kan. Kalau nggak dapat hewan buruan, puasa," ujarnya pada tayangan detik e-Life, Sabtu (4/8).

"Setelah berburu, mereka pekerjaan juga dengan bercocok tanam. Kalau misalnya sayur atau buahnya belum bisa dimakan, puasa dulu tuh. Ntar kalau udah panen makan beberapa hari, nanti kalau sudah habis puasa lagi dan seterusnya. Sebenarnya dari situ, karena gen kita sama dengan nenek moyang. Sehingga dibuat lah oleh para ahli diet intermittent fasting itu," sambungnya.

 Lebih lanjut, dr Karin memaparkan beberapa jenis intermittent fasting mulai dari yang ringan hingga yang paling berat.

"Yang paling ringan itu adalah 16:8, jadi artinya 16 jam berpuasa 8 jam makan. Terserah nih kita mau makannya pas makan. Ada orang-orang yang pilih 'Ok, aku makan dari jam 8 sampai 16' atau 'dari jam 10 sampai jam 18'. Jadi ada yang nggak makan pagi, ada yang nggak makan malam," jelasnya.

Selain 16:8, jenis intermittent fasting ringan lain yang cocok dilakukan oleh pemula adalah 5:2.

"5:2 itu artinya 5 hari makan seperti biasa, 2 hari itu puasa. Jadi kayak puasa Senin-Kamis," ucapnya.

"16:8 dan 5:2 ini adalah yang paling terkenal, paling sering digunakan dan paling simple. Dan nggak terlalu berat lah buat pemula yang mau coba intermittent fasting," lanjutnya.

Untuk versi yang lebih berat, dr Karin mengatakan mereka yang sudah terbiasa dengan intermittent fasting bisa melakukan alternating antara jadwal puasa dan makan biasa.

"Misalnya alternating makan biasa-puasa, bergantian tapi puasanya itu 24 jam. (Misalnya) hari Senin makan seperti biasa 3 kali sehari, tapi hari Selasanya  nggak makan sama sekali 24 jam, Rabu ntar makan lagi kayak biasa dan seterusnya," paparnya.

dr Karin menambahkan intensitas intermittent fasting dapat ditingkatkan dengan memperpanjang periode puasanya. ***