Menu

Akibat Panas Ekstrem Landa Korsel, Kontingen Jambore Lewat Politikus Demokrat Kirim Surat ke Jokowi

Zuratul 7 Aug 2023, 09:36
Akibat Panas Ekstrem Landa Korsel, Kontingen Jambore Lewat Politikus Demokrat Kirim Surat ke Jokowi. (detik.com/Foto)
Akibat Panas Ekstrem Landa Korsel, Kontingen Jambore Lewat Politikus Demokrat Kirim Surat ke Jokowi. (detik.com/Foto)

RIAU24.COM -  Politikus Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengadukan soal kondisi terkini kontingen RI dalam kegiatan Jambore Dunia di Korea Selatan memprihatinkan.

Diketahui Korea Selatan saat ini sedang dilanda panas ekstrem.

Dalam surat seperti dilihat, Minggu (6/8/2023), Herzaky menyebutkan ada 17 kondisi memprihatinkan yang dialami anak-anak peserta Jambore.

Herzaky juga merupakan salah satu dari wali murid peserta Jambore Dunia tersebut.

Herzaky mengatakan gelombang panas di negeri gingseng itu membahayakan bagi kesehatan dengan suhu mencapai 38-40 derajat celcius. Dia mengeluhkan tak sedikit fasilitas di sana yang jauh dari lokasi utama Jambore.

Herzaky berharap pemerintah RI dapat bergerak segera untuk memindahkan anak-anak peserta ke tempat yang lebih aman dan layak hingga hari kepulangan.

Berikut isi surat Herzaky kepada Presiden RI dan Menpora.

Kepada YTH.
BAPAK. Ir. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Dengan hormat, Saya orang tua dari :
Nama : Kalya Salsabila Arizya
Sekolah : SMA Labschool Cibubur
Kelas : XII

Ijinkan saya mengabarkan keadaan terkini selama mengikuti kegiatan World Scout Jamboree di Korea
yang cukup memprihatinkan.

1. Gelombang panas yang suhunya sudah tidak bisa ditoleransi lagi dan berbahaya bagi kesehatan.
Suhu malam hari di sana berkisar antara 32-33'C. Suhu siang hari berkisar antara 38-40'C.
2. Dengan suhu panas tsb, pemerintah Korsel menghimbau untuk menghentikan segala kegiatan Onsite (Outdoor). Jadi selama 2 hari di camp site sejak kemarin, anak-anak tidak ada kegiatan jambore karena semua kegiatan closed. Anak anak hanya menunggu di tenda utama dengan suhu yang sangat panas.
3. Di sana ada 3 kegiatan yang indoor, tapi lokasinya jauh dari camp anak anak. Sehingga tidak diimbau untuk ke sana.
4. Menuju ke toilet, anak anak butuh berjalan kaki sejauh 1 km (pulang pergi 2 km). untuk menuju ke tempat pemandian pun sama.
5. Makanan dan minuman yang di dapat untuk sarapan berupa pisang dan susu. Makan siang berupa crackers dan jus. Makan malam berupa roti dan susu. Asupan gizi yang didapat sungguh kurang sekali.
6. Anak anak yang masih merasa lapar, harus berjalan kaki sejauh 3 km untuk ke convenience store. Pulang pergi 6 km.
7. Convenience store yang tersedia hanya berjumlah 5 store utk melayani 44.000 peserta. Sehingga antrian kasirnya pun panjang sampe mengular di luar store dan berpanas- panasan.
8. Kurangnya air minum. Utk mengambil air, anak2 harus berjalan kaki 1 km (pulang pergi 2 km) untuk
mengisi botol minumannya. Sehingga banyak yg dehidrasi.

9. Kondisi toiletnya pun sangat memprihatinkan. Sangat kotor, bahkan ada yang kotorannya berceceran di lantai. (Maaf)
10. Menuju ke charging station pun jauh. Anak anak harus berjalan kaki 1,5 km (pulang pergi 3 km)
untuk mencharge HP/Powerbank mereka. Bahkan saat ini, charging station pun rusak tidak bisa digunakan.
11. Listrik di Unit 22 mati. Sehingga suasana camp gelap gulita tanpa penerangan.
12. Anak anak harus berjalan kaki yg jauh jika ingin melakukan kegiatan, di tengah gelombang panas
ini. Shuttle bus sangat terbatas, hanya tersedia di titik titik tertentu, dan itu pun antriannya panjang.

13. Banyak anak anak yang menangis dan meminta pulang krn tingkat stress di sana luar biasa tinggi.
14. Terdengar bunyi sirine ambulance tiap saat. Banyak teman2 yg pingsan. Namun karena di RSnya
penuh dan tidak bisa menghandle lagi, pasien banyak dipulangkan ke tenda kembali dan diminta
istirahat di tenda. Tidak ada penanganan serius dr pihak medis.
15. Di luar tenda sudah sangat panas, namun beristirahat dlm tenda pun jauh lebih panas suhunya.
16. Banyaknya nyamuk dan serangga. Sehingga kami khawatir akan timbulnya penyakit musim panas
lainnya.
17. Ada info kemungkinan terjadinya badai.

Adapun Harapannya adalah:

1. Jika semua kegiatan disetop, untuk apa bertahan di camp site dengan kondisi panas dan tidak manusiawi begini?
2. Anak anak dipindahkan ke lokasi/tempat yang lebih proper, lebih manusiawi, lebih aman, dan lebih sehat SEGERA.
3. Kegiatan jambore bisa dilanjutkan di tempat baru yg lebih proper tsb. Sampe dengan tgl kepulangan.
4. Jika Indonesia tidak bisa memindahkan kontingennya ke tempat yang lebih proper dan manusiawi,
kontingen harap dipulangkan ke tanah air SEGERA dan tidak berlama-lama di sana.
Hormat Saya

DR (Candidate) Herzaky Mahendra Putra, S.Sos, MM

(***)