Menu

Warga Saudi Kritik MbS: Hukum Mati Ulama Tapi Izinkan Rapper Hina Nabi

Zuratul 1 Sep 2023, 14:29
Warga Saudi Kritik MbS: Hukum Mati Ulama Tapi Izinkan Rapper Hina Nabi. (Twitter/Foto)
Warga Saudi Kritik MbS: Hukum Mati Ulama Tapi Izinkan Rapper Hina Nabi. (Twitter/Foto)

RIAU24.COM -  Warganet ramai-ramai sindir pemerintah Arab Saudi kerna mengizinkan rapper Iggy Azalea manggung meski dinilai telah menghina Islan selama penampilannya pekan lalu.

Iggy tampik sebagai Bintang tamu dalam turnamen esports Gamers8 pada Jumat pekan lalu.

Penampilan Iggy membuat banyak netizen protes lantaran sempat meminta penonton tunduk kepadanya.

"Wahai perempuan, mari berteriak, ini adalah dunia milik wanita. Tunduk lah kepada seorang dewi," kata Iggy kepada penonton melalui cuplikan klip penampilannya yang tersebar di media sosial.

Selain itu, lagu-lagu Iggy juga selama ini terkenal berlawanan dengan nilai-nilai Islam.

Salah satu lagunya bahkan berisikan lirik berbunyi "berkhotbah tentang Nabi, tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan kita (perempuan), sujud lah kepada dewi."

Lagu yang ditampilkan Iggy itu pun sontak memicu kecaman dari netizen Saudi.

Salah satu pengguna X, dahulu Twitter, merasa heran pemerintah yang secara de facto dipimpin oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) tersebut tetap mengizinkan Iggy tampil.

Di sisi lain, ia juga menyinggung otoritas Saudi yang belakangan makin getol menghukum mati ulama dan akademisi yang mengkritik rezim penguasa dengan tuduhan terorisme.

"Arab Saudi baru saja memvonis hukuman mati seorang pengguna akun anonimus dengan hanya memiliki 10 pengikut karena mengkritik MbS. Sementara itu, Iggy Azalea tampil di sebuah konser di Riyadh di mana dia menghina Allah dan Nabi-nya di depan ribuan orang," kata netizen tersebut seperti dikutip Middle East Eye.

"Dan tidak ada seorang pun yang menganggap Iggy Azalea harus dihukum mati. Intinya hal ini menunjukkan prioritas penguasa ketika dia menganggap seseorang yang mengejeknya adalah kejahatan yang lebih berat daripada penistaan terhadap agama."

Sementara itu, beberapa netizen juga menyindir tidak ada sheikh dan ulama yang bisa "meluruskan" masalah ini lantaran sebagian besar pemuka agama itu telah dipenjara MbS.

"Di mana semua sheikh Saudi yang bisa meluruskan fenomena ini? Oh, mereka semua ada di dalam penjara," kata seorang netizen.

Sejak MbS diangkat sebagai Putra Mahkota pada 2017 lalu, Saudi berupaya mengubah citra sebagai negara yang lebih ramah, terutama bagi investasi asing.

Dengan Saudi Vision 2030-nya, MbS mencoba mengembangkan sektor pariwisata dan hiburan di Saudi supaya lebih banyak mendatangkan investor asing.

Sejak itu, Saudi pun mencabut sejumlah aturan yang ketat soal dunia hiburan seperti membolehkan lagi bioskop hingga mengizinkan perempuan menonton konser dan pertandingan di stadion.

Pariwisata dan hiburan memang ditargetkan MbS menjadi salah satu sumber pemasukan bagi Saudi yang tak lagi bisa mengandalkan dari sektor minyak.

(***)