Menu

Waduh! RI Bakal Gandeng China Bangun Jaringan Listrik Raksasa

Zuratul 27 Oct 2023, 14:40
Waduh! RI Bakal Gandeng China Bangun Jaringan Listrik Raksasa. (PLN/Foto)
Waduh! RI Bakal Gandeng China Bangun Jaringan Listrik Raksasa. (PLN/Foto)

RIAU24.COM -Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa perusahaan asal China yakni State Grid Corporation of China (State Grid) tertarik untuk menggelontorkan investasinya di Indonesia. 

Salah satunya dengan membangun jaringan transmisi listrik.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan State Grid saat ini merupakan perusahaan penyedia transmisi yang cukup berpengalaman di dunia. 

Tercatat, mereka sudah menyediakan pasokan listrik kepada lebih dari 1,1 miliar orang di negeri panda.

"Dia juga sudah kerja sama di luar negeri. Sekarang ada kerja sama dengan PLN, ya kita tadi akan dorong supaya ini bisa jalan, ini gimana caranya kita bangun transmisi energi khususnya listrik supaya bisa sebaik mungkin kan banyak yang belum nyambung nih," kata Arifin ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (27/10/2023).

Oleh sebab itu, Arifin pun berharap kerja sama yang akan dilakukan antara PT PLN (Persero) dengan State Grid untuk membangun jaringan transmisi dapat segera terealisasi. 

Bahkan, ia juga meminta agar proyek kerja sama ini dapat segera masuk di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) milik PLN.

Menurut Arifin, proyek yang akan ditawarkan ke State Grid salah satunya yakni jaringan interkoneksi untuk menghubungkan sistem kelistrikan Jawa-Bali dan Sumatera dengan kapasitas 500 kilo volt (kV).

"Contohnya di daerah Sumatera, HVDC (Transmisi High Voltage Direct Current) nyambungin itu kan transmisi 500 kV nya kan cuma sampai di Sumatera Selatan, Palembang, sambungin dong sampai ke Medan," kata dia.

Arifin membeberkan bahwa sepanjang jalur yang akan dialiri listrik tersebut cukup banyak sumber-sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang dapat dimanfaatkan. 

Mulai dari energi yang bersumber dari air, matahari, dan panas bumi.

Sehingga, dengan adanya kerja sama ini diharapkan bauran EBT di Indonesia dapat naik secara signifikan. 

Mengingat jaringan transmisi sangat penting untuk merealisasikan transisi ke energi bersih.

Selain jaringan interkoneksi untuk menghubungkan sistem kelistrikan Jawa-Bali dan Sumatera, pemerintah juga menawarkan jaringan interkoneksi di wilayah lainnya. Misalnya seperti di Sulawesi.

"Sulawesi itu anginnya banyak ada gas ada air ya, udah bisa teroptimalkan belum jaringannya aja cuma dari selatan ke utara gak nyambung. Itu masuk dalam RUPTL walaupun 500 kV kita harapkan itu 2025 harusnya bisa nyambung karena di utara udah bakar diesel," kata dia.

(***)