Menu

Begini Jawaban Menohok Buruh usai Statment Prabowo Larang 'Banyak Tuntut' soal Upah 

Zuratul 10 Nov 2023, 10:33
Begini Jawaban Menohok Buruh usai Statment Prabowo Larang 'Banyak Tuntut' soal Upah. (X/Foto)
Begini Jawaban Menohok Buruh usai Statment Prabowo Larang 'Banyak Tuntut' soal Upah. (X/Foto)

RIAU24.COM -Serikat buruh memberikan jawaban menohok buat calon presiden (capres) Prabowo Subianto. 

Hal ini terkait buruh yang diminta tidak banyak menuntut kenaikan upah kepada pengusaha, terlebih jika perusahaan sedang dalam kondisi rugi.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi berkesimpulan jika Prabowo tak tahu realita kehidupan yang dialami buruh. 

Kenyataannya, kebutuhan hidup semakin hari semakin mahal mulai dari biaya pendidikan anak hingga sewa rumah.

"Subsidi pemerintah itu bisa meringankan dalam waktu pendek saja. Prabowo tahu tidak masuk awal biaya anak sekolah sekarang puluhan juta? Prabowo tahu tidak sewa kontrakan mahal terus naik tiap tahun?," kata Ristadi dalam pernyataannya, Kamis (9/11/2023).

Selain itu, Ristadi menilai selama ini banyak pengusaha tidak mau terbuka soal kondisi keuangan perusahaan kepada buruh. 

Kondisi itu membuat pekerja tidak tahu kondisi sebenarnya yang dialami perusahaan sehingga menuntut kenaikan upah sesuai tingkat kebutuhan hidup.

"Salah pengusaha juga tertutup soal ini dengan pekerja buruh karena dianggap urusan dapur yang pekerja tidak boleh tahu. Jadi saat untung pengusaha nggak mau cerita, baru saat merugi cerita, akhirnya pekerja nggak percaya," tuturnya.

Senada, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat juga menyayangkan pernyataan Prabowo tersebut. 

Harapannya Prabowo dapat membuat pernyataan yang lebih bijaksana sebagai capres.

"Harusnya Pak Prabowo mengajak para pekerja buruh duduk bersama untuk melakukan dialog, musyawarah mufakat untuk melakukan perundingan antara pengusaha dan pekerja jika pengusahanya itu rugi," harap Mirah.

Mirah menilai seharusnya Prabowo tidak menyamaratakan seluruh perusahaan.

Jika sebuah perusahaan memang merugi, buruh juga pasti bisa memahami dan tidak meminta kenaikan upah yang tinggi.

"Ada banyak perusahaan yang untung maka Pak Prabowo seharusnya menyampaikan pesan juga agar berikan upah buruh secara layak dan adil. Itu yang harusnya disampaikan, tapi mungkin Pak Prabowo terbawa karena beliau juga kan pengusaha, jadi mungkin lupa atau bagaimana," tuturnya.

Sebeluknya, Prabowo meminta kepada para buruh agar tidak banyak menuntut kenaikan upah kapada pangusaha, terlebih jika dalam kondisi tidak menguntungkan. 

"Buruh kau udah dapat ini, ini, ini, angkutan akan kita bebaskan supaya kau kerja juga ringan. Ya sudah dong jangan kau tuntut-tuntut pengusaha (naikkan upah). Kalau tidak untung pengusahanya bisa pindah ke Bangladesh, ke mana ke mana," kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11).

(***)