Menu

Luhut Dijenguk Pejabat Amerika saat Jalani Perawatan di Singapura 

Zuratul 11 Nov 2023, 22:46
Luhut Dijenguk Pejabat Amerika saat Jalani Perawatan di Singapura. (Tangkapan Layar/@luhutbinsar)
Luhut Dijenguk Pejabat Amerika saat Jalani Perawatan di Singapura. (Tangkapan Layar/@luhutbinsar)

RIAU24.COM -Tercatat sudah satu bulan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menjalani pengobatan di Singapura. 

Di tengah proses pemulihan kesehatannya, dia mendapat kunjungan dari pejabat Amerika Serikat. 

Menko Luhut bertemu dengan Special US Presidential Envoy for Climate, John Kerry yang menjenguknya di Negeri Singa. 

Meski belum sembuh, Luhut memanfaatkan pertemuan itu untuk membahas kerja sama investasi.

Dalam pertemuan dengan John Kerry, Luhut membahas potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage di depleted reservoir dan saline aquifer, yang memiliki potensi hingga 400 giga ton dan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi di sektor migas dan sektor lainnya.

Luhut memanfaatkan momen itu untuk merayu John Kerry agar dapat menghubungi White House Senior Advisor to the President for Energy and Investment, Amos Hochstein, guna membahas kerja sama di bidang critical minerals.

"Inisiatif ini dapat menghasilkan dana miliaran dolar yang akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia, serta membantu memacu perkembangan teknologi negara kita, sejalan dengan komitmen kita terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).

Selama proses pemulihan di Singapura, Luhut juga mendapat dukungan dari Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

PM Lee membuka peluang kerja sama di bidang kesehatan antarkedua negara, termasuk rencana pembangunan ekosistem kesehatan di Bali yang serupa dengan Singapura.

Menindaklanjuti pertemuan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo akan bertemu dengan Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, untuk meninjau fasilitas kesehatan di Singapura yang akan dijadikan benchmark.

"Di Bali, kita punya RSUP Sanglah. Tugas kita adalah melatih SDM dan manajemennya. Ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 tahun, jadi kita harus segera memulainya. Kerja sama dengan Singapura dalam membangun ekosistem kesehatan yang berkualitas akan sangat bermanfaat," ujar Menko Luhut.

(***)