Menu

Walmart Lebih Memilih Impor dari India Daripada China

Amastya 30 Nov 2023, 12:17
Logo Walmart /Reuters
Logo Walmart /Reuters

RIAU24.COM Walmart membuat pergeseran bertahap ke India untuk impor barang dan pindah dari China, lapor Reuters mengutip data dari Impor Yeti.

Langkah oleh pengecer terbesar di dunia tampaknya ditujukan untuk memotong biaya dan diversifikasi rantai pasokan.

Antara Januari dan Agustus tahun ini, Walmart mengirimkan seperempat impornya ke AS dari India. Pada 2018, angkanya hanya 2 persen.

Selama periode yang sama di tahun 2018, pengecer mengirimkan 80 persen impornya dari China. Jumlahnya telah turun menjadi 60 persen. China masih tetap menjadi negara terbesar Walmart untuk impor.

Pergeseran ini dilaporkan karena meningkatnya biaya impor dari China. Ketegangan politik antara AS dan China membuat perusahaan-perusahaan besar AS membuat lebih banyak impor dari negara-negara seperti India, Thailand dan Vietnam.

"Kami menginginkan harga terbaik," kata Andrea Albright, wakil presiden eksekutif Walmart untuk sumber seperti dikutip Reuters.

"Itu berarti saya membutuhkan ketahanan dalam rantai pasokan kami. Saya tidak dapat bergantung pada satu pemasok atau geografi untuk produk saya karena kami terus-menerus mengelola berbagai hal mulai dari angin topan dan gempa bumi hingga kekurangan bahan baku," tambahnya.

Dalam sebuah pernyataan, Walmart dilaporkan mengatakan bahwa data tersebut mencerminkan kenyataan secara parsial dan bahwa itu tidak selalu berarti bahwa raksasa ritel itu menjauh dari salah satu pasar sumbernya.

"Kami adalah bisnis yang berkembang dan bekerja untuk mendapatkan lebih banyak kapasitas produksi," kata Walmart.

Pergeseran India

Walmart membeli 77 persen saham di perusahaan e-commerce India Flipkart pada tahun 2018. Sejak itu, telah berkembang operasi.

Ini telah berkomitmen bahwa mereka akan mengimpor barang senilai USD 10 miliar dari India setiap tahun pada tahun 2027. Perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target, kata Albright.

Saat ini, Walmart mengimpor barang senilai USD 3 miliar dari India per tahun.

India semakin dipandang sebagai negara yang memiliki posisi terbaik dan diperlengkapi untuk bersaing dengan dan mengungguli China ketika manufaktur skala besar berbiaya rendah diperhatikan.

Pada Mei tahun ini, CEO Walmart Doug McMillon bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi. PM kemudian menggambarkan pertemuan itu sebagai pertemuan yang bermanfaat.

"Senang melihat India muncul sebagai tujuan investasi yang menarik," tulis Modi di X (sebelumnya Twitter) pada 14 Mei.

(***)