Menu

Niger Mengakhiri Kemitraan Keamanan dan Pertahanan dengan Uni Eropa

Amastya 5 Dec 2023, 10:52
Para pengunjuk rasa memegang bendera Niger selama demonstrasi pada hari kemerdekaan di Niamey pada 3 Agustus 2023. Ratusan orang yang mendukung kudeta di Niger berkumpul pada 3 Agustus 2023 untuk unjuk rasa massal di ibu kota Niamey dengan beberapa mengacungkan bendera raksasa Rusia /AFP
Para pengunjuk rasa memegang bendera Niger selama demonstrasi pada hari kemerdekaan di Niamey pada 3 Agustus 2023. Ratusan orang yang mendukung kudeta di Niger berkumpul pada 3 Agustus 2023 untuk unjuk rasa massal di ibu kota Niamey dengan beberapa mengacungkan bendera raksasa Rusia /AFP

Negara Afrika Barat itu sedang memerangi dua pemberontakan jihadis sebuah limpahan di tenggara dari konflik yang telah berlangsung lama di negara tetangga Nigeria, dan serangan di barat oleh militan yang menyeberang dari Mali dan Burkina Faso.

Negara ini telah diperintah oleh para pemimpin militer sejak penggulingan Presiden terpilih Mohamed Bazoum pada bulan Juli, yang memicu kecaman internasional.

Rezim militer telah menjauhkan diri dari mitra dekat Niger di Eropa, terutama Prancis, dan telah semakin dekat dengan dua tetangganya, Mali dan Burkina Faso, yang setelah kudeta baru-baru ini juga dijalankan oleh militer yang telah memilih untuk bermitra dengan Rusia.

Sekutu baru

Mantan penguasa kolonial Prancis juga mulai menarik 1.500 tentaranya dari Niger menyusul tuntutan para pemimpin militer setelah penggulingan Bazoum, sekutu utama Paris.

Sementara itu delegasi Rusia yang dipimpin oleh wakil menteri pertahanan bertemu dengan pihak berwenang Niger di Niamey pada hari Senin, dengan kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama militer.

Halaman: 123Lihat Semua