Menu

Angkatan Laut Indonesia Mengusir Kapal Yang Membawa Pengungsi Rohingya

Amastya 30 Dec 2023, 13:21
Perahu kayu yang membawa Rohingya pada 22 November 2023. Menurut PBB, lebih dari 1.500 Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November /Reuters
Perahu kayu yang membawa Rohingya pada 22 November 2023. Menurut PBB, lebih dari 1.500 Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November /Reuters

RIAU24.COM - Sebuah kapal angkatan laut Indonesia di Aceh mengusir sebuah kapal yang membawa pengungsi Rohingya dari Myanmar, lapor seorang juru bicara militer.

Tindakan ini dilakukan karena semakin banyak calon pengungsi dari negara yang dilanda perselisihan itu menghadapi permusuhan dari penduduk setempat.

“Kapal kayu itu ditemukan di perairan dekat Pulau Weh, lepas pantai Sumatra,” kata juru bicara militer Nugraha Gumilar.

Kapal militer Indonesia mengawal kapal, yang diyakini membawa Rohingya, minoritas Muslim Myanmar yang dianiaya, sampai berada di luar perairan Indonesia dan tidak akan kembali.

“Tidak ada perkiraan berapa banyak Rohingya yang berada di kapal,” kata Nugraha.

Kementerian luar negeri Indonesia merujuk pertanyaan ke kementerian koordinator untuk urusan politik, hukum, dan keamanan, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Lebih dari 1.500 Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November, menurut data badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCHR), menghadapi meningkatnya permusuhan dan penolakan karena penduduk setempat menjadi frustrasi dengan jumlah kapal yang tiba.

Pada hari Rabu, kerumunan besar mahasiswa Indonesia menyerbu sebuah pusat konvensi yang menampung ratusan Rohingya di ibukota Aceh, menyerukan deportasi mereka.

UNHCR mengatakan sangat terganggu melihat serangan massa di sebuah situs yang melindungi keluarga pengungsi yang rentan.

Selama bertahun-tahun, Rohingya telah meninggalkan Myanmar, di mana mereka umumnya dianggap sebagai penyelundup asing dari Asia Selatan, ditolak kewarganegaraannya dan menjadi sasaran pelecehan.

Mereka biasanya berangkat ke Indonesia atau negara tetangga Malaysia dari November hingga April, ketika laut lebih tenang.

Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, bukan penandatangan Konvensi PBB tentang Pengungsi 1951 tetapi memiliki sejarah menerima pengungsi jika mereka tiba.

Indonesia telah mendesak pihak berwenang Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap Muslim Rohingya dan mengatakan akan menindak tersangka pedagang manusia yang terlibat dalam gelombang kedatangan terbaru.

(***)