Menu

PDIP Diyakini Sedang Pikirkan Klaim KPK yang Lagi Serius Buru Harun Masiku

Azhar 30 Dec 2023, 13:30
Politisi PDIP Harun Masiku. Sumber: Geloca.co
Politisi PDIP Harun Masiku. Sumber: Geloca.co

RIAU24.COM - Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Universitas Mulawarman (Unmul) Herdiansyah Hamzah Castro yakin PDIP dalam kekhawatiran usai Komisi Pemberantasan Komisi (KPK) mempercepat pencarian buronan Harun Masiku.

Salah satu bukti KPK itua adalah mempercepat pencarian Harun dengan menggeledah rumah Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan, di Banjarnegara di Jateng 12 Desember 2023 dikutip dari inilah.com.

Sama-sama diketahui, Wahyu merupakan penerima suap dari Harun Masiku.

"PDIP pasti ketar-ketir kalau sampai Harun serius diburu oleh KPK," ujarnya.

Dia juga menilai Harun seperti kotak pandora.

"Karena Harun itu kunci utama untuk menyasar orang-orang yang terlibat, termasuk petinggi-petinggi partai yang kerap kali disebut-sebut," sebutnya.

Kasus ini diawali ketika caleg PDIP Dapil Sumatera Selatan I Nazarudin Kiemas meninggal.

KPU lalu memutuskan perolehan suara Nazarudin, yang merupakan suara mayoritas di dapil tersebut, dialihkan ke caleg PDIP lainnya, Riezky Aprilia.

Namun, Rapat Pleno PDIP hanya mau Harun Masiku yang dipilih menggantikan Nazarudin.

PDIP sempat mengajukan fatwa ke Mahkamah Agung (MA). Mereka juga menyurati KPU agar melantik Harun.

Walau seperti itu KPU bersikeras dengan keputusannya melantik Riezky.

Uang suap yang diberikan kepada Wahyu Setiawan diduga untuk mengubah keputusan KPU tersebut.

Setelah ini KPK tanpa diduga melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada 8 Januari 2020.

Ada delapan orang yang ditangkap dalam operasi senyap itu.

Empat orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Harun Masiku dan Wahyu Setiawan.

Dua tersangka lainnya yaitu eks Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiani Tio Fridelina, dan kader PDIP Saeful Bahri

Tak sampai disitu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga disebut-sebut dalam fakta persidangan.

Advokat PDIP Donny Tri Istiqomah menyebut Hasto mengetahui upaya pergantian ini.

Terdakwa pemberi suap, Saeful Bahri, juga diketahui sebelumnya merupakan staf Hasto.

Wahyu Setiawan kala itu juga berjanji membuka dugaan keterlibatan Hasto.