Menu

Gigi Nggak Rapi Bisa Bikin Mental Berantakan, Ini Pemicunya Menurut Dokter

Devi 25 Jan 2024, 21:21
Gigi Nggak Rapi Bisa Bikin Mental Berantakan, Ini Pemicunya Menurut Dokter
Gigi Nggak Rapi Bisa Bikin Mental Berantakan, Ini Pemicunya Menurut Dokter

RIAU24.COM - Kondisi gigi yang berantakan tak hanya menurunkan kualitas hidup seseorang, tetapi juga bisa berkontribusi terhadap kesehatan mental seseorang. Hal ini dikarenakan penampilan gigi mengambil peran besar dalam membentuk cara seseorang mempersepsikan diri dan membangun rasa percaya diri.

"Jadi mungkin dibilang bisa, bisa saja," ucap spesialis ortodonti, drg Irwin Lesmono, SpOrt, saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).

drg Irwin menceritakan dirinya pernah mendapatkan pasien anak berusia 9 tahun. Saat itu, pasien datang bersama orang tuanya dengan keluhan gigi yang tidak rapi dan buru-buru ingin mendapatkan perawatan segera. Padahal, menurut dokter gigi yang berspesialis ortodonti lulusan Fakultas Universitas Indonesia (FKUI) itu, kondisi gigi pasien pada saat itu tak perlu dirapikan di hari itu juga.

Kondisi gigi yang berantakan tak hanya menurunkan kualitas hidup seseorang, tetapi juga bisa berkontribusi terhadap kesehatan mental seseorang. Hal ini dikarenakan penampilan gigi mengambil peran besar dalam membentuk cara seseorang mempersepsikan diri dan membangun rasa percaya diri.


"Jadi mungkin dibilang bisa, bisa saja," ucap spesialis ortodonti, drg Irwin Lesmono, SpOrt, saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).

drg Irwin menceritakan dirinya pernah mendapatkan pasien anak berusia 9 tahun. Saat itu, pasien datang bersama orang tuanya dengan keluhan gigi yang tidak rapi dan buru-buru ingin mendapatkan perawatan segera. Padahal, menurut dokter gigi yang berspesialis ortodonti lulusan Fakultas Universitas Indonesia (FKUI) itu, kondisi gigi pasien pada saat itu tak perlu dirapikan di hari itu juga.

Ketika ditanya alasannya, orang tua dari pasien mengatakan bahwa sang anak di-bully di sekolah karena giginya tidak rapi alias berantakan. Hal inilah yang secara tak langsung mengganggu kondisi mental pasien.

"Tapi orang tuanya bilang gini ke saya 'Dok, anak saya di-bully di sekolah karena giginya berantakan. Anak saya menangis pulang-pulang, jadi saya sih maunya dirapikan secepatnya'. Dalam hal seperti ini kita juga perlu mengakomodir pasien, tentu dengan catatan," imbuhnya lagi.

Tak hanya itu, drg Irwin juga bercerita pernah mendapatkan pasien dengan kondisi giginya ompong. Menurutnya, kondisi-kondisi seperti ini dapat menurunkan rasa percaya diri pasien, hingga berkontribusi dengan kondisi mental pasien.

"Tapi tidak salah kalau kita sebut hal-hal tersebut bisa mempengaruhi kondisi mentalnya, itu lumayan ngaruh," ucapnya lagi.***