Menu

Asia Barat Gelisah Di Tengah Ancaman Perang Langsung Antara AS Dan Iran

Amastya 31 Jan 2024, 12:38
Kendaraan militer dengan bendera Yordania dan AS dikendarai sebagai bagian dari latihan militer 'Eager Lion', di Zarqa, Yordania 14 September 2022 /Reuters
Kendaraan militer dengan bendera Yordania dan AS dikendarai sebagai bagian dari latihan militer 'Eager Lion', di Zarqa, Yordania 14 September 2022 /Reuters

RIAU24.COM - Ketegangan di Asia Barat terus meningkat setelah tiga tentara AS tewas di Yordania, menandai kematian Amerika pertama sejak wilayah itu mengalami kekacauan menyusul serangan 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina Hamas dan pemboman Israel di Gaza.

Tapi sekarang dalam upaya untuk meredakan ketegangan, kelompok bersenjata Irak Kataib Hezbollah yang bersekutu dengan Iran mengumumkan penangguhan semua operasi militernya pada hari Selasa (30 Januari).

"Ketika kami mengumumkan penangguhan operasi militer dan keamanan terhadap pasukan pendudukan – untuk mencegah rasa malu pemerintah Irak – kami akan terus membela rakyat kami di Gaza dengan cara lain," kata Sekretaris Jenderal Kataib Hizbullah Abu Hussein al-Hamidawi dalam sebuah pernyataan.

Pentagon mengklaim bahwa serangan terhadap pangkalan AS di dekat perbatasan Yordania-Suriah memiliki jejak kaki Kataib Hezbollah meskipun tidak ada penilaian akhir.

AS telah bersumpah untuk menyerang entitas yang bertanggung jawab atas serangan di pangkalannya.

Didirikan pada tahun 2007, Kataib Hezbollah berusaha untuk mendirikan pemerintahan yang selaras dengan Iran di Irak, mengusir pasukan AS dan koalisi dari negara itu, dan memajukan kepentingan Iran di seluruh Asia Barat.

Departemen Luar Negeri AS menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris asing pada Juli 2009.

Pemimpin keseluruhan Kataib Hezbollah, Ahmad al-Hamidawi, dinobatkan sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus pada Februari 2020.

Kelompok ini telah mengklaim puluhan serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak awal perang di Gaza.

Iran mengatakan akan menyerang AS jika diserang

Sementara itu, Iran dilaporkan telah mengatakan kepada AS melalui perantara bahwa jika menyerang tanah Iran secara langsung, Teheran sendiri akan membalas aset Amerika di Asia Barat, The Guardian melaporkan.

Iran saat ini dalam siaga tinggi setelah pengakuan Washington atas pembalasan yang diklaim menyusul serangan 28 Januari di pangkalan udara AS di Yordania.

Teheran telah mengulangi bahwa pemogokan itu adalah pekerjaan kelompok perlawanan independen.

Apa intinya?

Ancaman konfrontasi militer langsung antara Iran dan Amerika Serikat tetap ada di tengah pengakuan Washington untuk membalas setelah serangan 28 Januari di pangkalan udaranya di Yordania.

(***)